AULIA, Zahra Putri (2021) Diversitas Tumbuhan dan Dinamika Iklim Kala Holosen Berdasarkan Data Palinomorf Pada Daerah Adipala, Cilacap, Jawa Tengah. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Download (2MB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Download (453kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (508kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (737kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Download (2MB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Zahra Putri Aulia-B2A019004-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) |
Abstract
Keberadaan informasi perubahan iklim masa lampau dapat menjadi acuan penting dalam mempelajari variabilitas dan perubahan iklim baik di masa sekarang ataupun yang akan datang. Kehadiran fosil palinomorf pada suatu sedimen dapat digunakan untuk menentukan diversitas tumbuhan, yang kemudian dapat memberikan gambaran mengenai dinamika iklim serta vegetasi suatu lingkungan. Hal ini didasarkan oleh asumsi bahwa setiap perubahan iklim yang terjadi telah berdampak baik secara langsung maupun tidak kepada tumbuhan di sekitarnya, sehingga data paleodiversitas suatu tempat akan memberi gambaran terkait kondisi iklim. Keberadaan data fosil pada kala Holosen sangat melimpah dan mengahadirkan kesempatan untuk para peneliti dalam memahami dinamika sistem bumi, termasuk salah satunya dinamika iklim di daerah Adipala, Cilacap. Penelitian ini bertujuan untuk merekonstruksi bagaimana diversitas, vegetasi, serta dinamika iklim pada kala Holosen di daerah Adipala, Cilacap berdasarkan data palinomorf. Peneliti menggunakan metode survei dengan teknik pengambilan sampel secara stratified random sampling. Data penelitian berupa hasil coring yang diambil di daerah Adipala, Cilacap, Jawa Tengah telah menghasilkan sampel sedalam 5 m dengan total sampel sebanyak 50. Lokasi pengambilan sampel yang berupa persawahan dengan pemukiman dan ladang disekitarnya telah mendorong ke pernyataan bahwa lokasi ini merupakan pantai purba. Berdasarkan 50 sampel ditemukan sebanyak 2171 butir polen dan spora yang termasuk kedalam 37 taksa. Penentuan diversitas tumbuhan didasarkan pada analisis menggunakan aplikasi SPADE. Hasil perhitungan Indeks Simpson menunjukan bahwa daerah penelitian memiliki tingkat keanekaragaman yang sangat tinggi (0,9156) dan dominansi yang sangat rendah (0,0844). Hal ini menunjukkan bahwa selama kala Holosen daerah penelitian memiliki kondisi ekosistem stabil dan tidak ada taksa yang mendominasi. Kestabilan merupakan hal yang sangat penting bagi keberlanjutan suatu ekosistem. Setelah itu vegetasi ditampilkan dalam bentuk diagram palinologi. Berdasarkan hasil analisis diketahui telah terjadi 4 zona palinologi yaitu: Zona I (Sampel 1-8) terjadi penyusutan hutan mangrove dan diikuti oleh peningkatan kelompok fresh water swamp dan montane sehingga mengindikasikan adanya pengaruh lingkungan darat yang cukup besar; Zona 2 (Sampel 9-28) terjadi perkembangan hutan mangrove dan penurunan fresh water swamp. Namun, rerata kelompok montane justru meningkat dari zona sebelumnya. Kehadirannya diperkirakan karena adanya transportasi butir polen oleh angin atau arus sungai. Dilihat dari kehadiran taksa fresh water Cyperaceae dalam jumlah yang cukup tinggi dan menandakan bahwa pernah terdapat sungai di sekitar lokasi pengambilan sampel; Zona 3 (Sampel 29-33) terjadi peningkatan fresh water swamp yang diikuti oleh penurunan kelompok mangrove, sand beach, back mangrove, fresh water dan montane; Zona 4 (sampel 34-50) terjadi perkembangan hutan mangrove yang sangat pesat dan penurunan fresh water swamp, fresh water, dan montane secara signifikan dari zona sebelumnya. Diketahui bahwa ekosistem utama yang berkembang di lokasi penelitian selama kala Holosen merupakan wilayah sekitar pantai atau ekosistem mangrove, ditandai dengan munculnya fosil polen mangrove, sand beach, dan back mangrove hampir di seluruh sampel. Beberapa kali juga mengalami perluasan daratan akibat penurunan muka laut yang ditandai dengan kelimpahan Poaceae dan ditemukannya taksa montane dan fresh water. Grafik polen AP/NAP menujukan bahwa terdapat 4 zona perubahan iklim selama kala Holosen, yaitu: Zona I (Sampel 1-8), persentase AP (47,88%) lebih rendah dibandingkan NAP (52,12%), menandakan bahwa terjadi perluasan daratan akibat penurunan muka laut sehingga terdapat banyak tumbuhan tak berkayu yang mengindikasikan kondisi iklim pada saat itu cenderung kering; Zona II (Sampel 9-28), AP mengalami kenaikan (65,72%) yang diikuti oleh penurunan NAP (34,28%), menandakan bahwa telah terjadi perubahan bentang alam dari zona sebelumnya dan telah terjadi kenaikan muka laut sehingga kondisi iklim menjadi basah dan lembab; Zona III (Sampel 29-33) ditandai dengan menurunnya AP menjadi 46,53% dan peningkatan NAP menjadi 53,47%. Poaceae kembali mendominasi pada zona ini dan menandakan bahwa kelembaban serta kondisi iklim telah menjadi kering akibat penurunan muka laut; Zona IV (Sampel 34-50), AP meningkat (66,26%) dan NAP menurun (33,74%), mengindaksikan bahwa muka laut kembali mengalami kenaikan dan membuat kondisi iklim menjadi basah sehingga menimbulkan lingkungan yang lebih lembab dan banyak ditumbuhi oleh tumbuhan berkayu. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa kondisi ekologi pada kala Holosen di daerah penelitian cenderung stabil tanpa adanya dominasi dari taksa tertentu. Selanjutnya, telah terjadi 4 periode perubahan vegetasi namun secara umum ekosistem utama yang berkembang di lokasi penelitian merupakan wilayah sekitar pantai atau ekosistem mangrove, ditandai dengan munculnya fosil polen mangrove, sand beach, dan back mangrove hampir pada setiap sampel. Beberapa kali juga mengalami perluasan daratan akibat penurunan muka laut yang ditandai dengan kelimpahan Poaceae. Terakhir, telah terjadi fluktuasi dinamika iklim yang dapat dibagi menjadi 4 zona yaitu zona 1 (iklim kering), zona 2 (iklim basah), zona 3 (iklim kering), dan zona 4 (iklim basah).
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P21088 |
Uncontrolled Keywords: | Dinamika Iklim, Diversitas Tumbuhan, Palinomorf, Vegetasi |
Subjects: | C > C475 Climate D > D226 Diversity in the workplace P > P328 Plants |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Biologi |
Depositing User: | Mrs Zahra Putri Aulia |
Date Deposited: | 24 May 2021 06:56 |
Last Modified: | 24 May 2021 06:56 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/9794 |
Actions (login required)
View Item |