BUDIARTI, Danik Dian (2017) Pengaruh NAA Dan BAP Terhadap Pembentukan Plantlet Dari Tunas Mikro Pisang Gebyar Secara In Vitro. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (14MB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas dan Bagian Awal Tugas Akhir_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
||
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (14MB) | Preview |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
||
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
||
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
||
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
||
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
Dafatr Pustaka_1.pdf Download (14MB) | Preview |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (14MB) |
Abstract
Pisang gebyar merupakan salah satu jenis pisang yang sering dimanfaatkan masyarakat, karena memiliki kandungan pati dan amilosa yang cukup tinggi, memiliki kandungan serat pangan sebesar 2,3g/100g. Budidaya pisang gebyar secara konvensional dengan anakan belum mampu memenuhi permintaan dunia terhadap pisang umumnya hanya menghasilkan empat sampai lima anakan per tanaman induk dan tingginya resiko penyebaran penyakit tular tanah yang tinggi. Alternatif lain untuk memenuhi permintaan pisang dan mengurangi resiko penyebaran penyakit tanaman pisang adalah memanfaatkan kultur in vitro. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari pengaruh interaksi antara NAA dan BAP pada pembentukan plantlet dari tunas mikropisang gebyar dalam kultur in vitro dan menentukan konsentrasi NAA dan BAP yang paling baik untuk pembentukan plantlet dari tunas mikro pisang gebyar dalam in vitro. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola perlakuan faktorial. Faktor pertama adalah konsentrasi NAA (N) yang terdiri dari empat taraf yaitu, N0 : 0µM; N1 : 2,5 µM; N2 : 5µM; dan N3 : 7,5 µM. Faktor kedua adalah konsentrasi BAP(B) yang terdiri dari empat taraf yaitu, B0: 0 µM; B1: 1 µM;B2: 2 µM; dan B3: 3 µM. Setiap kombinasi perlakuan diulang tiga kali. Variabel yang diamati adalah pembentukan plantlet. Parameter yang diukur meliputi jumlah akar; jumlah tunasdanjumlah daun. Data yang diperoleh dianalisis dengan Analisis Ragam (ANOVA), perlakuan yang berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada tingkat kepercayaan 95% dan 99%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan plantlet dari tunas mikro pisang gebyar secara in vitro tidak dipengaruhi oleh interaksi antara BAP dan NAA. NAA dengan konsentrasi 2,5 µM dan 3 µM BAP merupakan kombinasi zat pengatur tumbuh paling baik untuk pembentukan plantlet dari tunas mikro pisang gebyar dalam kultur in vitro. Kata kunci : pisang gebyar, kultur in vitro, NAA, BAP,
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | B17033 |
Uncontrolled Keywords: | Pisang Gebyar, Kultur In Vitro, NAA, BAP, |
Subjects: | F > F408 Fruit culture F > F412 Fruit Gardening Horticulture Trees |
Divisions: | Fakultas Biologi > S1 Biologi |
Depositing User: | Mrs Sri Hartati |
Date Deposited: | 24 Jun 2020 04:36 |
Last Modified: | 18 Apr 2022 06:59 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/1953 |
Actions (login required)
View Item |