OCKTIAN, Susi (2024) Keanekaragaman Arthropoda Predator Pada Pertanaman Jagung (Zea mays L.) Dengan Penanaman Beberapa Jenis Refugia dan Aplikasi Jamur Entomopatogen Fusarium oxysporum. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Download (403kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Download (691kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (636kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 November 2025. Download (1MB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 22 November 2025. Download (1MB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Download (668kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Download (805kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Susi Ocktian-A1D020079-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Jagung merupakan salah satu produk pertanian yang memiliki peran strategis dalam upaya pemenuhan swasembada pangan, namun dalam budidayanya terkendala adanya serangan hama. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama adalah dengan memanipulasi lingkungan sekitar pertanaman jagung dan memanfaatkan musuh alami seperti predator hama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh refugia terhadap keanekaragaman dan kelimpahan arthropoda predator pada pertanaman jagung, pengaruh jamur entomopatogen F. oxysporum terhadap keanekaragaman dan kelimpahan arthropoda predator pada pertanaman jagung, populasi dan jenis arthropoda predator pada pertanaman jagung yang ditanami berbagai jenis refugia dan diaplikasikan jamur entomopatogen F. oxysporum. Penelitian dilakukan di Desa Pasir Kulon, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas dan Laboratorium Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, pada bulan November 2023 hingga Februari 2024. Penelitian menggunakan metode rancangan petak tersarang dengan 2 faktor. Faktor pertama refugia yang terdiri atas Turnera subulatus, Zinia sp., Helianthus annuus, Cosmos sulphureus dan perlakuan tanpa refugia, faktor kedua adalah kerapatan spora jamur entomopatogen Fusarium oxysporum dengan kerapatan 106, 108 dan tanpa kerapatan spora jamur. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Pengambilan data dilakukan pengamatan secara langsung dan jaring ayun. Variabel yang diamati adalah jenis dan populasi arthropoda predator, indeks keanekaragaman arthropoda predator, kelimpahan relatif arthropoda predator, dan indeks dominansi arthropoda predator. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung indeks keanekaragaman Shannon (H’), nilai dominansi (C) dan indeks kelimpahan relatif (KR). Kemudian dilakukan analisis ragam dengan Uji F pada taraf kesalahan 5%, apabila ada beda nyata antar perlakuan dilanjutkan dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian ditemukan arthropoda predator 1415 individu. Arthropoda predator yang ditemukan terdiri atas 8 spesies yaitu Odontomantis planiceps, Menochilus sexmaculata, Oxyopes javanus, Pardosa sp.,Chilocorus politus, Coelophora inaequalis, Mantis religiosa, dan Pantala flavscenes. Indeks keanekaragaman jenis arthropoda predator dengan perlakuan tanpa refugia, T. subulata, Zinnia sp., H.annuus, dan C. sulphureus tergolong rendah. Nilai keanekaragaman tertinggi berada pada petak H. annuus, dengan total indeks keanekaragaman sebesar 0,7034 dan kelimpahan relatif 17%. Kemudian indeks keanekaragaman arthropoda pada perlakuan kerapatan spora jamur entomopatogen F. Oxysporum 106 dan 108 serta tanpa aplikasi kerapatan spora jamur entomopatogen F. Oxysporum juga tergolong rendah. Berdasarkan total keseluruhan pengamatan, keanekaragaman tertinggi berada pada perlakuan tanpa kerapatan spora jamur entomopatogen F.oxysporum sebesar 0,9029 dengan kelimpahan relatif 23%.

Actions (login required)

View Item