VITADIANI, Asri (2021) Implementasi Sistem First to File terhadap Pembatalan Merek Karena Itikad Tidak Baik (Studi terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 640 K/Pdt.Sus-HKI/2020). Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Download (50kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (442kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Download (47kB)
	PDF (BabI) BAB I-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (203kB)
	PDF (BabII) BAB II-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (295kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (29kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (285kB)
	PDF (BabV) BAB V-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (78kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Download (58kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Asri Vitadiani-E2A019046-Tesis-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (34kB)

Abstract

Merek sebagai salah satu bentuk perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) telah digunakan sejak lama dan mempunyai peran penting, karena merek merupakan salah satu upaya strategis untuk mempromosikan usaha kepada masyarakat luas. Banyaknya ciptaan menyebabkan adanya kebutuhan untuk melindungi barang atau jasa yang dalam proses produksinya menggunakan Hak Kekayaan Intelektual, untuk menghindari kemungkinan adanya pemalsuan atau persaingan tidak jujur. Hak kepemilikan merek berdasarkan peraturan perundang-undangan diperoleh melalui sistem pendaftaran yang bersifat konstitutif dengan prinsip First to File yang berarti perolehan hak merek hanya bagi pihak yang pertama kali melakukan pendaftaran. Kenyataan yang terjadi adalah masih banyak kasus penyalahgunaan merek yang dilakukan oleh pihak beritikad tidak baik. Pokok permasalahan yang dibahas dalam penulisan ini adalah penerapan dari sistem First to File dalam hal hak kepemilikan merek Samgong serta pertimbangan hakim dalam memutus perkara pada putusan Mahkamah Agung Nomor 640 K/Pdt.Sus-HKI/2020. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian preskriptif. Sumber bahan hukum yang terdapat dalam penelitian ini berasal dari data sekunder yang mencakup bahan hukum primer, sekunder dan tersier dengan metode pengumpulan data studi kepustakaan. Berdasarkan penelitian, apabila dikemudian hari timbul masalah merek yang didaftarkan memiliki persamaan pada pokoknya dengan merek lain, hal itu disebabkan oleh pelaksanaan fungsi dan kewenangan pada Direktorat Merek yang kurang memperhatikan asas rechmatigheid van bestuur. Hal ini terjadi pada kasus merek Samgong milik Samgong Gear Ind., Co., Ltd. dimana asas first to file belum diterapkan. Pertimbangan hakim dalam memutuskan pembatalan merek milik Tergugat sudah tepat karena Tergugat jelas memiliki itikad tidak baik dalam permohonan pendaftaran mereknya, namun Majelis Hakim tidak memberikan dasar hukum yang lengkap dalam memberikan pertimbangannya seperti: tidak menyebutkan Pasal 21 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis dan beberapa ketentuan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 67 Tahun 2016 tentang Pendaftaran Merek. Selain itu, undang-undang masih memberikan indikator yang abstrak terkait merek terkenal.

Actions (login required)

View Item