RAHMA, Zafira Zahra Aulia (2022) Analisis Kesenjangan Aksesibilitas Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) Diabetes Melitus (DM) Peserta Jaminan Kesehatan Nasional Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Download (152kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (383kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Download (172kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (301kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (342kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (327kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (358kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (273kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Download (419kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Zafira Zahra Aulia Rahma-G1A018078-Skripsi-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (718kB)

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi DM tipe 2 semakin meningkat di Indonesia. Prolanis sebagai manfaat dari jaminan kesehatan nasional (JKN) bertujuan untuk mengendalikan prevalensi DM di Indonesia. Akses peserta JKN terhadap Prolanis masih sangat bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesenjangan aksesibilitas Prolanis DM pada peserta JKN di Kabupaten Banyumas. Metode: Penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang mengikutsertakan 628 peserta Prolanis dari 16 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) di Kabupaten Banyumas. Aksesibilitas diukur berdasarkan rutinitas kunjungan, kesesuaian pengobatan dan pengendalian penyakit. Kesenjangan diukur berdasarkan status sosial ekonomi, jenis FKTP, jenis kepesertaan dan lokasi tinggal. Tingkat kesenjangan dianalisis menggunakan uji Chi-Square dan uji regresi logistik berganda. Hasil: Dari 628 responden sebesar 67,2% rutin berkunjung, 71,8% telah sesuai pengobatannya dan 35,0% terkendali penyakitnya. Peserta JKN yang tinggal di perkotaan lebih rutin berkunjung dibanding peserta yang tinggal di perdesaan (OR (95%CI) = 1,68) dan peserta pekerja sektor informal lebih rutin berkunjung dibanding peserta pekerja sektor formal (OR (95%CI) = 2,65). Peserta yang tinggal di perkotaan berpeluang lebih tinggi mendapatkan pengobatan yang sesuai dibandingkan dengan peserta yang tinggal di perdesaan (OR (95%CI) = 2,37). Bila dibandingkan dengan Praktek Dokter Mandiri, peserta Prolanis yang berobat di Puskesmas (OR (95%CI) = 0,50) dan Klinik Pratama (OR (95%CI) = 0,50) berpeluang memiliki pengendalian penyakit yang lebih rendah. Kesimpulan: Terdapat kesenjangan aksesibilitas Prolanis DM peserta JKN di Kabupaten Banyumas berdasarkan status sosial ekonomi, lokasi tinggal, dan jenis FKTP. Implementasi Prolanis perlu memperhatikan karakteristik peserta agar kesenjangan aksesibilitas dapat diminimalisir.

Actions (login required)

View Item