MAZAYA, Gebila (2020) Pengujian Aktivitas Antimikroba, Identifikasi Fitokimia dan Aplikasi Pengawet Alami Nira Berbahan Tempurung Kelapa. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) 2.COVER-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Download (1MB)
	PDF (Legalitas) 3.LEGALITAS-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) 4.ABSTRAK-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Download (1MB)
	PDF (BabI) 5.BAB I-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabII) 6.BAB II-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabIII) 7.BAB III-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabIV) 8.BAB IV-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) 9.BAB V-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (DaftarPustaka) 10.DAFTAR PUSTAKA-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Download (1MB)
	PDF (Lampiran) 11.LAMPIRAN-Gebila Mazaya-A2B017001-TESIS-FAPERTA 2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Ekstrak tempurung kelapa mengandung senyawa fitokimia tanin, saponin dan steroid yang diduga berperan sebagai senyawa antimikroba. Hal ini membuat ekstrak tempurung kelapa memiliki potensi besar sebagai bahan pengawet alami salah satunya adalah pengawet alami nira kelapa. Penelitian ini bertujuan untuk: Mengetahui pengaruh jenis tempurung kelapa, lama waktu ekstraksi, suhu ekstraksi dan kombinasi ketiga perlakuan terhadap aktivitas antimikroba dan fitokimia ekstrak yang dihasilkan dan mendapatkan formula pengawet alami berbahan tempurung kelapa yang menghasilkan karakteristik sensori gula kelapa cetak terbaik. Penelitian ini terdiri dari dua tahap dilakukan dengan metode eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK). Pada penelitian tahap 1, faktor yang diuji yaitu jenis tempurung kelapa (J) yang terdiri dari: tempurung kelapa tua segar (J1); tempurung kelapa tua kering (J2); tempurung kelapa muda segar (J3); tempurung kelapa muda kering (J4); lama waktu ekstraksi (W) yang terdiri dari : 3 jam (W1), 5 jam (W2) dan suhu ekstraksi (S) yang terdiri dari : ±28°C (S1), ±70°C (S2). Pada penelitian tahap 2, faktor yang diuji yaitu jenis tempurung kelapa (J) yang terdiri dari tempurung tua segar (J1); tempurung tua kering (J2) dan rasio larutan kapur dengan ekstrak tempurung (R) yang terdiri dari 90:10 (R1); 80:20 (R2) dan 70:30 (R3). Variabel yang diamati pada penelitian tahap 1 mencakup variabel aktivitas antimikroba, pH, rendemen ekstrak, total fenol, fitokimia ekstrak dan pada penelitian tahap 2 mencakup variabel pH dan total padatan terlarut nira serta sensori gula kelapa cetak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua jenis ekstrak tempurung kelapa memiliki kemampuan aktivitas antimikroba pada yeast Saccharomyces cerevisiae dan bakteri Acetobacter acetiserta mengandung senyawa fitokimia tanin, saponin dan beberapa sampel mengandung senyawa steroid. Lama waktu ekstraksi tidak berpengaruh terhadap aktivitas antimikroba dan kandungan senyawa fitokimia ekstrak tempurung kelapa sedangkan suhu ekstraksi berpengaruh terhadap aktivitas antimikroba dan kandungan senyawa fitokimia ekstrak tempurung kelapa. Kombinasi perlakuan tempurung tua segar dengan lama waktu ekstraksi 3 jam dan suhu ekstraksi 70°C menghasilkan kadar total fenol paling tinggi sebesar 34,62 mg/100g. Formula pengawet alami berbahan larutan kapur dan ekstrak tempurung tua segar dengan rasio 90:10 menghasilkan karakteristik sensori gula kelapa cetak terbaik dengan nilai warna coklat (2,838), tekstur sangat keras (4,563), aroma khas gula kelapa (3,988), rasa manis (4,163) dan suka (4).

Actions (login required)

View Item