LESTARI, Eva Khoerunnisa Fauzi (2022) Kedudukan Akta Pengakuan Utang dan Keabsahan Akta Jual Beli Didasarkan Klausul Penyerahan Jaminan Tanah. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Download (522kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Download (1MB)
	PDF (BabI) BAB I-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (952kB)
	PDF (BabII) BAB II-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (794kB)
	PDF (BabIII) BAB III-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (530kB)
	PDF (BabIV) BAB IV-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB V-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Restricted to Registered users only Download (514kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Eva Khoerunnisa FL-E2B019005-Tesis-2022.pdf Download (901kB)

Abstract

Tanah merupakan barang jaminan untuk pembayaran utang paling umum dipakai sebagai objek jaminan sebab tanah pada umumnya mudah dijual, harganya terus meningkat, mempunyai tanda bukti hak, dan sulit digelapkan. Terdapat kasus dalam Putusan MARI Nomor 2131 K/Pdt/2019 tentang akta jual beli didasarkan pada akta pengakuan utang dengan penyerahan jaminan tanah yang dibuat oleh notaris adalah akta yang sah dan tidak bertentangan dengan hukum. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kedudukan akta pengakuan utang, penerapan jaminan tanah pada akta pengakuan utang, dan keabsahan Akta Jual Beli didasarkan klausul penyerahan jaminan tanah pada Putusan MARI Nomor 2131 K/Pdt/2019. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif, dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan, pendekatan kasus, dan pendekatan konseptual, dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari penelitian kepustakaan antara lain sumber hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian yang diperoleh pertama, Kedudukan akta pengakuan utang yang dibuat notaris sebagaimana diatur Pasal 224 HIR/Pasal 258 RBg, Pasal 1 angka (1) jo. Pasal 55 UUJN mengandung grosse akta yang memiliki kekuatan eksekutorial sama dengan putusan pengadilan yang telah incraht. Akta pengakuan utang pada kasus Putusan MARI Nomor 2131 K/Pdt/2019 secara norma dan teori akta pengakuan utang bukan merupakan akta pengakuan utang murni karena tidak berupa perbuatan hukum sepihak dan tidak bersifat asesoir sehingga mengakibatkan kehilangan kekuatan eksekutorial yang dimilikinya. Penerapan jaminan tanah pada akta pengakuan utang pada kasus Putusan MARI Nomor 2131 K/Pdt/2019 Majelis Hakim menyebutnya sebagai jaminan umum, kreditur berkedudukan sebagai kreditur konkuren. akan tetapi setelah berlakunya UUHT jaminan tanah diikat dengan Hak Tanggungan dengan seperti yang diamanahkan Pasal 51 UUPA sebagai dasar hukum pertanahan nasional yang menghapus ketentuan hipotek pada Buku II KUH Perdata. Kedua, keabsahan Akta Jual Beli didasarkan klausul penyerahan jaminan tanah pada Putusan MARI Nomor 2131 K/Pdt/2019 adalah akta yang sah debitur tidak dapat membuktikan berada dalam keadaan paksaan, keseseatan/kekeliruan, penipuan, dan penyalahgunaan keadaan. Akan tetapi Majelis Hakim tidak memperhatikan syarat sah perjanjian lainnya dalam Pasal 1320 KUH Perdata yaitu kausa/sebab yang halal sehingga mengakibatkan perjanjian batal demi hukum, karena bertentangan dengan Pasal 1132 KUH Perdata, Pasal 39 (1) huruf d PP 24 Tahun 1997, jo. Instruksi Mendagri No. 14 Tahun 1982, dan Pasal 12 UUHT. Kata kunci: akta jual beli, akta pengakuan utang, perjanjian, jaminan.

Actions (login required)

View Item