SETIYOKO, Unggul (2016) Pendugaan Umur Simpan Minuman Temulawak Asam Bentuk Serbuk dengan Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) Model Arrhenius. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
Cover_1.pdf Download (979kB) |
|
PDF (Legalitas)
Legalitas_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf Download (895kB) |
|
PDF (BabI)
Bab I_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (899kB) |
|
PDF (BabII)
Bab II_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
Bab V_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (889kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf Download (971kB) |
|
PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang tergolong dalam kelompok (Zingiberaceae) adalah salah satu tanaman obat yang telah lama dipergunakan secara empiris oleh masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan penyakit ataupun untuk menjaga kesehatan. Besarnya potensi kesehatan yang terkandung dalam temulawak, serta tingginya kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan kecenderungan untuk mengkonsumsi minuman kesehatan yang lebih praktis, menggugah peneliti membuat minuman temulawak asam dalam bentuk serbuk. Minuman serbuk merupakan jenis minuman yang memilik umur simpan yang lama. Informasi umur simpan produk sangat penting bagi banyak pihak, baik produsen, konsumen, penjual, dan distributor. Konsumen tidak hanya dapat mengetahui tingkat keamanan dan kelayakan produk untuk dikonsumsi, tetapi juga dapat memberikan petunjuk terjadinya perubahan citarasa, penampakan dan kandungan gizi produk tersebut. Tujuan penelitan ini adalah melakukan pendugaan umur simpan minuman temulawak asam serbuk berdasarkan parameter terpilih dengan menggunakan metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT) model Arrhenius dan mengetahui jenis kemasan yang mampu mempertahankan mutu minuman temulawak asam lebih baik. Pada metode ASLT, suhu merupakan parameter kunci penentuan kerusakan karena semakin menigkatnya suhu maka reaksi kerusakan akan semakin cepat (Robertson, 1993). Suhu yang digunakan pada penelitian ini adalah suhu 30 C. Parameter utama yang digunakan adalah parameter yang dianggap mempengaruhi kemunduran mutu produk, yaitu nilai pH, kadar air dan warna. Hasil penelitian menunjukkan nilai energi aktivasi terkecil dan R 0 0 0 C, 40 C, dan 50 2 terbesar paling mendekati 1 digunakan untuk penentuan umur simpan produk yaitu parameter warna kecerahan (reaksi orde nol) dengan regresi linier y = ln k = -4504(1/T) + 12,085, R = 0,9786 Kemasan yang digunakan adalah Aluminium kombinasi polipropilen, Plastik polipropilen dan Kertas laminasi polietilen. Hasil penelitian menunjukan umur simpan pada suhu ruang (28 2 0 C) minuman temulawak asam serbuk yang didapatkan pada penelitian ini yaitu : 96 hari pada kemasan alumunium foil, 84 hari pada kemasan plastik, dan 88 hari pada kemasan kertas. Kemasan alumunium foil merupakan kemasan yang mampu mempertahankan umur simpan paling lama dibandingkan dengan kemasan plastik dan kertas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A16159 |
Uncontrolled Keywords: | Umur Simpan Minuman, Temulawak Asam, Metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT), Model Arrhenius |
Subjects: | C > C532 Cold storage L > L253 Liquors |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Teknik Pertanian |
Depositing User: | Users 4079 not found. |
Date Deposited: | 30 Mar 2022 02:46 |
Last Modified: | 30 Mar 2022 02:46 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/15281 |
Actions (login required)
View Item |