Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Produksi Enzim Fitase dari Aktinobakteria dan Aplikasinya pada Bahan Pakan Ternak Unggas

NURFITRI, Andini (2023) Produksi Enzim Fitase dari Aktinobakteria dan Aplikasinya pada Bahan Pakan Ternak Unggas. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
COVER-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf

Download (87kB)
[img] PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (555kB)
[img] PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf

Download (66kB)
[img] PDF (BabI)
BAB-I- Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 February 2024.

Download (70kB)
[img] PDF (BabII)
BAB-II-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf
Restricted to Registered users only until 3 February 2024.

Download (214kB)
[img] PDF (BabIII)
BAB-III-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only until 3 February 2024.

Download (80kB)
[img] PDF (BabIV)
BAB-IV-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (242kB)
[img] PDF (BabV)
BAB-V-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf

Download (57kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (214kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Andini Nurfitri-P2C019004-Tesis-2023.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Kebutuhan mineral bagi ternak unggas sebagian besar berasal dari tanaman dalam bentuk biji-bijian. Mineral organik fosfat (P) dalam biji-bijian ditemukan dalam bentuk asam fitat yang sulit dicerna karena membentuk ikatan kompleks dengan berbagai ion logam lain misalnya kalsium (Ca), copper (Cu) dan zinc (Zn). Fosfat (P) yang terikat dalam bentuk asam fitat menyebabkan hanya 30% P dalam bijian yang dapat dimanfaatkan oleh unggas. Unggas tidak mampu mencerna asam fitat karena tidak memiliki enzim yang mendegradasi asam fitat dalam saluran pencernaannya. Fosfat (P) dalam bentuk asam fitat pada pakan ternak tidak dapat dimanfaatkan dan keluar bersama feses dan mencemari lingkungan (eutrofikasi) pada permukaan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji potensi Aktinobakteria dari Kawasan Segara Anakan Cilacap untuk menghasilkan enzim fitase, mengisolasi, menentukan karakteristik enzim fitase yang dihasilkan serta mengaplikasikan enzim fitase yang dihasilkan tersebut pada pakan ungags yaitu tepung jagung, dedak padi, pollard, bungkil kedelai. Penelitain terdiri atas lima tahap, yaitu (1) skrining potensi 12 isolat Aktinobakteria dengan menggunakan media SCN (Starch Casein Nitrat) cair dan padat, dengan Na-Phytate 0,4% sebagai substrat, inkubasi dengan suhu 370C, selama lima hari, 2 isolat terpilih berdasarkan aktivitas fitase tertinggi. (2) Pengukuran kurva pertumbuhan isolat Aktinobakteria terpilih, dengan menggunakan media SCN cair, inkubasi pada suhu 370C, selama empat belas hari, kurva pertumbuhan ditentukan berdasarkan fase log. (3) Pengukuran kurva produksi isolat Aktinobakteria terpilih dilakukan dengan menggunakan media SCN cair, inkubasi pada suhu 370C, selama delapan hari, satu isolat terbaik dipilih berdasarkan aktivitas fitase tertinggi. (4) Karakterisasi isolat terbaik diuji terhadap pH dan suhu optimum. (5) Desain aplikasi pada bahan pakan ternak diuji dengan pola faktorial 4x3 dengan rancangan dasar yaitu RAL (Rancangan Acak Lengkap), sebagai faktor 1 yaitu bahan pakan (tepung jagung, dedak padi, pollard, bungkil kedelai), faktor 2 yaitu waktu inkubasi, ulangan sebanyak tiga kali. Data yang terkumpul dilakukan uji ANAVA, apabila perlakuan berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut menggunakan Beda Nyata Jujur (BNJ). Aktivitas fitase diukur dengan menggunakan substrat Na-Phytate (Purwati et al., 2017). P terlarut untuk aplikasi pada bahan pakan menngunakan metode Spektrofotometer UV dengan kurva standar fosfor. Isolat Aktinobakteria K-2C dan K-3E merupakan isolat terpilih dengan indeks fitatik pada isolat K-2C sebesar 0,393 dan sebesar 0,497 pada K-3E, isolat K-2C memiliki aktivitas relatif tertinggi yaitu 717%, dan isolat K-3E sebesar 632%. Pertumbuhan Aktinobakteria K-2C optimal pada hari ke-8 dan produksi fitasenya pada hari kedua. Aktivitas fitase isolat Aktinobakteria K-2C optimum pada suhu 500C dan pH 7. Interaksi bahan pakan dengan lama inkubasi tidak mempengaruhi ketersediaan P (P>0,05). Namun, berbagai jenis bahan pakan dan lama waktu inkubasi berpengaruh nyata (P<0,05) pada ketersediaan fosfor yang terlarut. Isolat Aktinobakteria K-2C merupakan isolat unggulan untuk memproduksi enzim fitase pada suhu 500C dan pH 7 selama dua hari inkubasi. Fitase dari isolat Aktinobakteria K-2C meningkatkan ketersediaan P tertinggi pada bungkil kedelai.

Item Type: Thesis (Masters)
Nomor Inventaris: P223009
Uncontrolled Keywords: Aktinobakteria, enzim fitase, pakan ternak unggas
Subjects: A > A347 Animals
F > F240 Food
S > S181 Seeds
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Bioteknologi Pertanian
Depositing User: Mrs Andini Nurfitri
Date Deposited: 02 Feb 2023 15:41
Last Modified: 02 Feb 2023 15:41
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/19818

Actions (login required)

View Item View Item