GEULISKA, Salsabila Syafa (2023) Representasi Hyper-Parenting Dalam Serial Film Black Mirror Episode Arkangel (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Legalitas) COVER-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)
	PDF (BabI) BAB I-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 14 February 2024. Download (2MB)
	PDF (BabII) BAB II-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 14 February 2024. Download (2MB)
	PDF (BabIII) BAB III-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 14 February 2024. Download (2MB)
	PDF (BabIV) BAB IV-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) BAB V-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-SALSABILA SYAFA GEULISKA_F1C017007-SKRIPSI-2023.pdf Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini berjudul “Representasi Hyper-Parenting Dalam Serial Film Black Mirror Episode Arkangel (Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce). Tujuan dari penelitian ini untuk mengkaji perilaku atau Tindakan hyper parenting yang terkandung dalam Serial Film “Black Mirror: Arkangel”. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Peirce yaitu grand theory (Sign, Object dan Interpretant) dengan memfokuskan pada interpretant yaitu ( Rheme, Decisign dan Argument). Film menjadi bentuk dari komunikasi visual yang dapat menginterpretasi banyak tanda dan berfungsi sebagai media edukasi bagi yang menontonya. Sesuai dengan pengamatan peneliti, maka ditemukan bahwa terdapat 8 Scene dalam Serial Film Black Mirror : Arkangel sesuai dengan penggunaan tanda yang berhubungan dengan perilaku hyper-parenting. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 representasi hyper-parenting yang peneliti temukan yaitu, memonitori anak atau berusaha mengendalikan anak, menyingkirkan hambatan atau pencegahan kegagalan akan hal-hal negative yang dapat terjadi pada anak, dan yang terakhir adanya sikap ikut serta orang tua dalam pemecahan masalah anak. Penerapan perilaku pola asuh hyper-parenting yang cenderung mendikte anak akan mengakibatkan dampak khusus yang nantinya akan merusak pola pertumbuhan anak. Pesan yang ingin disampaikan dalam film ini adalah tentang bagaimana peran orang tua yang menerapkan pola asuh hyper-parenting secara terus menerus akan membuat pola tumbuh kembang anak semakin buruk. Kata Kunci : Representasi, Hyper-Parenting, Analisis Semiotika

Actions (login required)

View Item