WIDIANINGTYAS, Santi (2023) Representasi Perempuan dalam Televisi (Analisis Isi Ketidakadilan Gender pada Perempuan sebagai Istri dalam FTV Suara Hati Istri). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Download (238kB)
	PDF (Legalitas) LEMBAR LEGALITAS-SantiWidianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (571kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-SantiWidianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Download (190kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2024. Download (203kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2024. Download (230kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2024. Download (242kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skirpsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (496kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Download (186kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Download (205kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Santi Widianingtyas-F1A018069-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB)

Abstract

Televisi memiliki hubungan dua arah dengan realitas sosial: televisi menjadi cermin dari realitas, sekaligus membentuk realitas itu sendiri. Sampai saat ini, tayangan televisi masih digemari masyarakat Indonesia, salah satunya FTV Suara Hati Istri. FTV ini menayangkan drama problematika rumah tangga dari sudut pandang seorang istri yang terzalimi. Penelitian ini bertujuan menjelaskan representasi dan ketidakadilan gender yang dialami para istri dalam FTV Suara Hati Istri. Bahan penelitian berupa tayangan FTV Suara Hati Istri tanggal 1 Januari – 30 Mei 2022 sebanyak 56 episode. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan analisis isi deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling dengan metode simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan sebagai istri direpresentasikan mengalami ketidakadilan gender dengan berbagai bentuk, meliputi perempuan mengalami marginalisasi pada keluarga dan lingkungan kerja; subordinasi oleh suami atau mertua; mengalami stereotipe negatif; mengalami kekerasan verbal, fisik, psikologis, maupun ekonomi; dan mengalami beban ganda dalam keluarga. Ketidakadilan gender ini disebabkan perbedaan gender, budaya patriarki, tafsir agama, kelas, dan aspek biologis. Pelaku ketidakadilan gender pada FTV Suara Hati Istri didominasi oleh suami, selain oleh mertua, dan istri siri suami. Sumber konflik utama dalam FTV ini adalah perselingkuhan yang dilakukan oleh suami, selain faktor ekonomi, serta konflik dengan mertua, istri siri suami, dan anak. Bentuk penyikapan istri dalam menghadapi ketidakadilan gender yang terjadi umumnya mereka bersikap pasrah dan berharap suami akan berubah menjadi baik kembali. Namun beberapa istri berani menunjukkan perlawanan dengan mengajukan cerai dan memilih hidup mandiri. Lainnya tetap berusaha memperbaiki hubungan dengan suami melalui bantuan orang tua atau mertua. Sikap pasrah ini menjadi bentuk ketidakberdayaan perempuan saat dihadapkan dengan ketidakadilan gender. Istri memiliki kecenderungan untuk mengalah pada suami. FTV ini menggambarkan suami yang telah melakukan ketidakadilan gender pada istri akan mengalami karma, seperti usahanya bangkrut, cacat, masuk penjara, bahkan meninggal dunia. Suami menyesali perbuatannya dan ingin kembali kepada istrinya; dan istri pun digambarkan menerima suaminya kembali, meskipun ada yang menolak dan memilih hidup sendiri. Media sebagai cermin realitas sosial masih menggambarkan perempuan yang mengalami ketidakadilan gender harus tetap sabar dan pasrah karena nantinya akan berakhir bahagia. Penggambaran seperti ini akan sangat memengaruhi penonton, khususnya perempuan, dalam memahami dan menyikapi ketidakadilan gender yang justru dapat melanggengkan ketidakadilan gender itu sendiri. Oleh karena itu, televisi sebagai media massa yang juga berfungsi membentuk realitas perlu arif dalam memproduksi tayangan.

Actions (login required)

View Item