RAMADHANTI, Mega Italiana (2024) Deskripsi Kasus Bunuh Diri Pelajar dan Mahasiswa di Indonesia Tahun 2015 - 2022. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Download (215kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (417kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Download (189kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 31 January 2025. Download (218kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 31 January 2025. Download (239kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 31 January 2025. Download (201kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Download (139kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Mega Italiana Ramadhanti-F1A020098-Skripsi-2024.pdf Download (268kB) |
Abstract
Fenomena bunuh diri pada kalangan pelajar dan mahasiswa selalu terjadi setiap tahunnya. Motif terbesar pelajar melakukan bunuh diri adalah masalah keluarga, sedangkan pada mahasiswa dikarenakan beban akademik. Dinamika keluarga yang kompleks merujuk pada komunikasi, perbedaan pandangan antar anggota keluarga, serta pola perilaku orang kepada anak dapat melahirkan konflik keluarga. Hubungan yang tidak sempurna dalam lingkungan keluarga menyebabkan komunikasi yang terjalin antara orang tua dengan anak tidak berjalan baik. Sejalan dengan tipe bunuh diri egoistik Durkheim, menyebabkan anak merasakan kesendirian karena hubungan keluarga yang tidak sempurna. Sebagai pelajar dan mahasiswa tuntutan sosial akan semakin banyak terutama berkaitan dengan akademik. Beberapa kasus bunuh diri pada pelajar dan mahasiswa menunjukkan seorang anak yang merasa sakit setelah dimarahi orang tua meskipun teguran tersebut bermaksud baik, seorang pelajar atau mahasiswa yang merasa tidak sanggup melanjutkan pendidikan karena tugas terlalu berat dan mengalami kesulitan dalam beradaptasi pada pembelajaran yang dilakukan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelaku bunuh diri, yaitu jenis kelamin, jenjang pendidikan, tempat tinggal, motif bunuh diri, pemilihan tempat bunuh diri, dan cara yang digunakan untuk mengakhiri hidup serta menjelaskan mengenai kecenderungan perbedaan antar variabel. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian yang digunakan adalah analisis isi bersumber pada berita online Kompas.com yang berjumlah 71 kasus di tahun 2015-2022. Hasil penelitian ini menunjukkan karakteristik pelaku bunuh diri di kalangan pelajar dan mahasiswa, serta tren kecenderungan antar variabel. Dominasi pada karakteristik pelaku yang terdiri dari jenis kelamin yaitu laki-laki sebesar 64%; masalah keluarga sebesar 26,76% sebagai motif terbesar; jenjang pendidikan pelaku bunuh diri terbesar adalah pelajar SMA/sederajat dan mahasiswa masing-masing sebesar 40,84%; sebagian besar pelaku bertempat tinggal di rumah 69,01% dan memilih area rumah sebagai tempat untuk mengakhiri hidup sebesar 49,29%; cara yang dipilih adalah gantung diri sebesar 81,69%. Berkaitan dengan perbedaan antar variabel. Motif bunuh diri dengan jenis kelamin, laki-laki (26,08%) dan perempuan (28%) memiliki kecenderungan motif yang sama yaitu masalah keluarga. Motif bunuh diri dengan jenjang pendidikan pelaku, pelajar SMP/sederajat (69,23%) dan SMA/sederajat (31,03%) cenderung mengakhiri hidup karena masalah keluarga, sedangkan mahasiswa (24,13%) cenderung disebabkan beban akademik. Pemilihan tempat bunuh diri dengan jenjang pendidikan pelaku, pelajar SMP/sederajat (76,92%) dan SMA/sederajat (65,51%) memilih area rumah, mahasiswa (48,27%) bunuh diri di kos. Pemilihan tempat dengan cara bunuh diri, kecenderungan cara yang digunakan adalah gantung diri (55,17%) dilakukan di area rumah. Berdasarkan hasil penilitian yang menunjukkan masalah keluarga menjadi motif terbesar dapat disimpulkan bahwa terdapat kegagalan lembaga keluarga dalam menciptakan komunikasi dan hubungan yang baik antar anggota keluarga. Penelitian ini menyarankan setiap lembagai sosial baik keluarga, pendidikan, dan lingkungan masyarakat untuk bersinergi mencegah tindakan bunuh diri di kalangan pelajar dan mahasiswa meningkat dengan membangun hubungan yang baik antar orang tua dan anak, serta menciptakan layanan kesahatan mental atau konseling di lingkungan pendidikan.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F24066 |
Uncontrolled Keywords: | bunuh diri, karakteristik, fenomena sosial |
Subjects: | S > S444 Social problems S > S769 Students S > S809 Suicide |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
Depositing User: | Mrs Mega Italiana Ramadhanti |
Date Deposited: | 31 Jan 2024 01:43 |
Last Modified: | 31 Jan 2024 01:43 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/25431 |
Actions (login required)
View Item |