FEBRIOLA, Aulia (2024) Determinan terhadap perilaku pencegahan hipertensi pada anggota prolanis di puskesmas pacitan. DETERMINAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN HIPERTENSI PADA ANGGOTA PROLANIS DI PUSKESMAS PACITAN.

	PDF (Cover) Cover_Aulia Febriola_I1A019014_2024.pdf Download (106kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) Abstrak_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Download (106kB)
	PDF (BabI) Bab I_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Restricted to Repository staff only until 8 October 2025. Download (465kB)
	PDF (BabII) Bab II_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Restricted to Repository staff only until 9 October 2025. Download (1MB)
	PDF (BabIII) Bab III_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Restricted to Repository staff only until 9 October 2025. Download (1MB)
	PDF (BabIV) Bab IV_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)
	PDF (BabV) Bab V_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Download (103kB)
	PDF (DaftarPustaka) Daftar Pustaka_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Download (405kB)
	PDF (Lampiran) Lampiran_Aulia Febriola_I1A019014_FIKes_2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Latar Belakang: Pada tahun 2021 jumlah penderita hipertensi di puskesmas Pacitan yaitu sebanyak 1737 penderita dengan prevalensi sebesar 5,036%. Perilaku pencegahan dan pengendalian hipertensi adalah mengurangi konsumsi garam, melakukan aktivitas fisik teratur, tidak merokok dan menghindari asap rokok, diet dengan gizi seimbang, mempertahankan berat badan ideal, dan menghindari minum alcohol. Hipertensi yang tidak mandapat penanganan yang baik dapat menyebabkan komplikasi seperti stroke, penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal dan kebutaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan perilaku pencegahan kompliksi hipertensi pada anggota prolanis di Puskesmas Pacitan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional yang dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner kepada 62 responden. Sampel dipilih menggunakan metode simple random sampling dengan populasi peserta prolanis Puskesmas Pacitan. Analisis data yang dilakukan adalah univariat, bivariat dengan uji chi square, dan multivariat dengan uji regresi logistik. Hasil: Berdasarkan analisis univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berada pada kategori usia 36-45 tahun sebanyak 25 orang atau 40,3%, tingkat pendidikan SMA/SMK atau perguruan tinggi sebanyak 41 orang atau 50%, jenis kelamin laki-laki dan perempuan seba nyak 31 orang atau 50%, tidak memiliki riwayat keluarga hipertensi sebanyak 40 orang atau 65,5%, memiliki pekerjaan sebanyak 52 orang atau 83,9%, lama menderita hipertensi selama 1-5 tahun sebanyak 59 orang atau 95,2% dan mengikuti kegiatan prolanis selama <2 tahun sebanyak 48 orang atau 77,4%. Berdasarkan analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara peresepsi kerentanan (Pvalue = 0,001), persepsi keparahan (Pvalue = 0,042), persepsi manfaat (Pvalue =0,002), dan persepsi isyarat untuk bertindak (Pvalue =0,000) dengan perilaku pencegahan hipertensi. Tidak ada hubungan antara persepsi hambatan (Pvalue =0,266) dengan perilaku pencegahan hipertensi. Berdasarkan analisis multivariat menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel persepsi isyarat untuk bertindak dengan nilai pvalue 0,004 dengan nilai Exp (B) atau OR 0,029. Sedangkan variabel persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan tidak berpengaruh terhadap perilaku pencegahan hipertensi di Puskesmas Pacitan. Kesimpulan: Persepsi kerentanan merupakan variabel yang paling mempengaruhi perilaku pencegahan hipertensi di Puskesmas Pacitan dengan nilai p-value 0.012.

Actions (login required)

View Item