RUWIELANISA, prabadini (2024) Aktivitas Antibakteri pada Kain dengan Pewarna Alami dan Pelapisan Kitosan terhadap Staphylococcus aureus. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Download (54kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Download (58kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 15 November 2025. Download (80kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 15 November 2025. Download (178kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 15 November 2025. Download (223kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (894kB) |
|
PDF (BabV)
BAB V-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Download (115kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Download (222kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Prabadini Ruwielanisa-B2A022009-Tesis-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Kain merupakan suatu produk bahan tekstil yang terbuat dari serat (alami/sintesik) yang digunakan untuk melindungi tubuh dari benda-benda yang membahayakan dan paparan cuaca panas ataupun dingin serta mikroorganisme. Penyebaran infeksi mikroorganisme sering terjadi pada kain, karena kain merupakan mediator pertumbuhan mikroorganisme yang dapat berkontak langsung dengan kulit. Infeksi kulit dapat disebabkan oleh mikroorganisme patogen, salah satunya yaitu Stapyhylococcus aureus yang merupakan bakteri patogen yang sering diperhatikan patogenitas dan resistensinya serta melakukan penyebaran infeksi dengan berbagai cara. Hal yang dilakukan perihal permasalahan tersebut yaitu modifikasi permukaan kain dengan menghasilkan medicinal cloth yang ditujukan untuk mencegah penyebaran infeksi mikroorganisme pada kulit. Modifikasi dilakukan dengan pewarnaan kain menggunakan bahan alami. Bahan alam yang digunakan bersumber dari daun tanaman yang dipilih berdasarkan potensi menghasilkan warna dan termasuk indigenous spesies antara lain daun ketapang (Terminalia cattapa), strobilanthes (Strobilanthes hamiltoniana) dan rengas (Gluta sp). Pemilihan tanaman sebagai sumber pewarna alami karena dapat memanfaatkan kandungan senyawa bioaktifnya sebagai agensia antibakteri. Penambahan kitosan sebagai bahan polimer dapat meningkatkan aktivitas antibakteri pada kain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri dari ekstrak pewarna alami dan kitosan pada kain terhadap pertumbuhan S. aureus, serta untuk mengetahui kandungan senyawa bioaktif ekstrak daun ketapang, strobilanthes dan rengas yang melekat pada kain. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan penelitian Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah tiga jenis pewarna alami yaitu ekstrak daun ketapang, strobilanthes dan rengas. Faktor kedua adalah konsentrasi kitosan yang terdiri atas 5 taraf yaitu 0%, 0,5%, 1%, 1,5%, 2%. Pengujian kain pewarna alami dengan pelapisan kitosan terhadap aktivitas antibakteri S. aureus menggunakan metode difusi agar dengan menempelkan kain di atas media agar yang sudah mengandung sebaran S. aureus. Parameter utama adalah diameter zona hambat di sekitar kain pewarna alami dengan pelapisan kitosan. Parameter pendukung adalah diameter zona bening ekstrak pewarna alami, nilai arah warna, nilai uji tahan luntur warna (TLW) terhadap sinar matahari dan pencucian serta kandungan senyawa bioaktif dari pewarna alami. Data penghambatan terhadap S. aureus dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan analisis lanjut uji Duncan dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun ketapang dan rengas dengan konsentrasi 100% menunjukkan penghambatan pertumbuhan S. aureus yang signifikan. Namun demikian, tidak terdapat interaksi yang signifikan antara penggunaan pewarna alami dan pemberian kitosan pada kain terhadap penghambatan S. aureus, sedangkan perlakuan masing-masing kain dengan pewarna alami ekstrak daun ketapang dan strobilanthes serta pemberian kitosan 2% berpengaruh nyata terhadap penghambatan S. aureus. Nilai TLW terhadap sinar matahari secara keseluruhan sudah memenuhi syarat mutu SNI yaitu nilai 4-5 (baik) sedangkan terhadap pencucian belum memenuhi syarat yaitu nilai 3-4 (cukup baik). Analisis senyawa bioaktif melalui uji GC-MS dari ekstrak pewarna alami yang mampu melekat pada kain yaitu dari senyawa metabolit sekunder dari golongan antraquinon, tanin, senyawa fenol, terpene dan alkaloid.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P224313 |
Uncontrolled Keywords: | antibakteri, kitosan, pewarna alami, Stahpylococcus aureus, |
Subjects: | D > D354 Dyes and dyeing |
Divisions: | Program Pascasarjana > S2 Biologi |
Depositing User: | Mrs Prabadini Ruwielanisa |
Date Deposited: | 15 Nov 2024 00:46 |
Last Modified: | 15 Nov 2024 00:46 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/30274 |
Actions (login required)
View Item |