SHABRINA, Deza Ayu (2024) Representasi Ketidakadilan Gender dalam Film Wedding Agreement Karya Archie Hekagery (2019). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Download (172kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (424kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Download (145kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 14 November 2025. Download (236kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 14 November 2025. Download (181kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 14 November 2025. Download (172kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (721kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Download (138kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Deza Ayu Shabrina-F1A020110-Skripsi-2024.pdf Download (221kB)

Abstract

Isu ketidakadilan gender yang terjadi kepada perempuan di Indonesia tidak hanya dapat terlihat dalam kehidupan nyata, melainkan dapat juga dijumpai dalam bentuk instrumen lain, salah satunya melalui media. Film sebagai salah satu media yang ada di masyarakat mampu menampilkan dan memperlihatkan realitas dari isu-isu sosial yang terjadi. Melalui visual dan audionya, film memperlihatkan bagaimana isu ketidakadilan gender terjadi di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan ketidakadilan gender yang terjadi pada film Wedding Agreement. Penelitian ini menganalisis dan menjelaskan simbol-simbol atau tanda-tanda ketidakadilan gender dalam film Wedding Agreement. Selanjutnya, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan semiotika dari Charles S. Peirce dan menggunakan teori relasi kuasa Michel Foucault untuk menganalisis ketidakadilan gender yang ada pada film. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah adegan-adegan pada film yang merepresentasikan bentuk ketidakadilan gender yang dialami oleh tokoh utama perempuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa istri mengalami tiga bentuk ketidakadilan gender, yaitu: (1) Subordinasi, seperti; hak-hak yang dikesampingkan, ketidakterlibatan dalam pengambilan keputusan rumah tangga, keberadaannya yang dianggap tidak penting, tidak diberikan ruang untuk berpendapat, dan kedudukan suami di atas kedudukan istri. (2) Beban ganda, istri memiliki pekerjaan pada ruang publik sebagai pengusaha dan aktif sebagai narasumber dalam seminar. Dia juga memiliki pekerjaan domestik untuk memasak, menyiapkan makanan, serta merawat suami. (3) Kekerasan psikis yang menyebabkan perasaan tidak berdaya, kecewa, dan sedih dari istri yang diakibatkan oleh perbuatan suami yang berselingkuh, suami yang memprioritaskan hubungannya dengan selingkuhannya, dan suami yang melanggar janjinya. Pada film Wedding Agreement, kekuasaan dalam rumah tangga didominasi oleh suami, dimana suami dianggap sebagai kepala rumah tangga yang memiliki derajat lebih tinggi, sebagai penentu, dan pembuat keputusan. Relasi yang tidak setara antara suami dan istri dalam rumah tangga pada akhirnya menyebabkan ketidakadilan gender kepada istri, yaitu keberadaan istri yang dirugikan. Selain itu, ketidakadilan dalam film ini juga terjadi karena istri yang melanggengkan ketidakadilan tersebut meskipun sang istri telah mengetahui bahwa dirinya mengalami ketidakadilan.

Actions (login required)

View Item