SALSABILA, Maudy Syifa (2025) Isolasi dan Identifikasi Fenotipik dan Genotipik Isolat Bakteri Resisten Antibiotik β-laktam asal Feses Tikus Konsumsi dari Sulawesi Utara. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Download (97kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Download (175kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 14 February 2026. Download (178kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 14 February 2026. Download (182kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 14 February 2026. Download (280kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (367kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Download (108kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Download (162kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Maudy Syifa Salsabila-B1A020066-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Tikus hutan menjadi salah satu satwa yang paling sering diburu untuk dikonsumsi oleh masyarakat Sulawesi Utara. Tikus berpotensi membawa patogen baik bakteri maupun virus melalui urin dan feses yang dapat menular ke manusia (zoonosis). Bakteri patogen pada feses tikus biasanya berasal dari kelompok bakteri Enterobacteriaceae yang infeksinya bersifat nosokomial sehingga penanganannya memerlukan antibiotik, seperti Ceftriaxone dari golongan β-laktam. Bakteri dapat memiliki sifat resistensi terhadap antibiotik secara alami maupun karena adanya mutasi gen. Salah satu mekanisme resistensi kelompok Enterobacteriaceae terhadap antibiotik β-laktam adalah dengan memproduksi extended spectrum beta-lactamase (ESBL). Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui keberadaan dan identitas bakteri patogen asal feses tikus hutan yang dikonsumsi yang resisten terhadap antibiotik β-laktam. Penelitian dilakukan menggunakan metode survei dengan variabel bebas dari penelitian ini adalah jenis antibiotik dan variabel terikat adalah respon isolat bakteri asal feses tikus terhadap antibiotik. Pengambilan sampel feses tikus di pasar tradisional di Sulawesi Utara dilakukan dengan metode purposive sampling. Isolasi bakteri resisten antibiotik β-laktam asal feses tikus dilakukan menggunakan media MacConkey Agar dengan penambahan Ceftriaxone. Bakteri yang resisten antibiotik β-laktam dilakukan uji resistensi antibiotik atau Antimicrobial Susceptibility Test (AST) menggunakan metode Kirby-Bauer terhadap beberapa antibiotik, yaitu Ceftriaxone (CRO), Cefoxitine (FOX), Amoxycillin-clavulanic Acid (AMC), dan Imipenem (IPM). Isolat bakteri diidentifikasi secara fenotipik dan molekuler berdasarkan gen 16S rRNA. Gen resisten Extended-spectrum β-lactamase, yaitu blaSHV, blaCTX-M, dan blaTEM juga diamplifikasi dari isolat bakteri yang resisten antibiotik β-laktam. Data hasil penelitian dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua isolat bakteri yang resisten terhadap 3 jenis antibiotik β-laktam, yaitu isolat 1C dan 5C. Kedua isolat tersebut resisten terhadap CRO, FOX, dan AMC, serta sensitif terhadap IPM. Isolat 1C dan 5C terkonfirmasi memiliki gen resisten blaTEM yang menyandikan extended spectrum beta-lactamase (ESBL) sehingga mempu resisten terhadap 3 jenis antibiotik β-laktam. Berdasarkan hasil karakterisasi fenotipik dan molekuler, kedua isolat berkerabat dekat dengan Klebsiella aerogenes dengan similaritas 99,85% untuk isolat 1C dan 100% untuk isolat 5C.

Actions (login required)

View Item