SUCIANI, Imas Arti (2019) Strategi Perbaikan Pangan Khas Bogor Menggunakan Importance Performance Analysis. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
COVER-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015031-SKRIPSI-2019.pdf Download (25kB) | Preview |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015031-SKRIPSI-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (483kB) |
||
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Download (194kB) | Preview |
|
PDF (BabI)
BAB I-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (202kB) |
||
PDF (BabII)
BAB II-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB) |
||
PDF (BabIII)
BAB III-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (556kB) |
||
PDF (BabIV)
BAB IV-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (687kB) |
||
PDF (BabV)
BAB V-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (188kB) |
||
|
PDF (Daftarpustaka)
DAFTAR PUSTAKA-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Download (332kB) | Preview |
|
PDF (Lampiiran)
LAMPIRAN-IMAS ARTI SUCIANI-A1F015007-SKRIPSI-2019.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Bogor merupakan kota yang menjadi tujuan wisata, dengan daya tarik berupa pangan khas daerah tersebut. Pangan khas Bogor telah dikenal oleh masyarakat maupun wisatawan, namun masih banyak yang tidak diketahui secara luas (tidak populer). Perlu adanya pendataan produk dan strategi perbaikan produk berdasarkan tingkat kepentingan dan tingkat kepuasan konsumen. Salah satu metode untuk merumuskan strategi berdasarkan tingkat kepentingan dan kepuasan konsumen yaitu Importance Performance Analysis yang memetakan atribut produk ke dalam 4 kuadran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi pangan khas Bogor; 2) mengetahui tingkat popularitas pangan khas Bogor; dan 3) mengetahui prioritas perbaikan pangan khas Bogor yang terpilih dengan Importance Performance Analysis. Metode identifikasi dilakukan dengan studi pustaka, survey, dan wawancara pakar. Penentuan tingkat popularitas dilakukan dengan penyebaran kuesioner, pengujian menggunakan chi square dan metode interval teratur. Perumusan strategi dilakukan dengan penyebaran kuesioner, sebelumnya kuesioner dilakukan uji coba yaitu uji validitas dan reliabilitas. Setelah itu dilakukan analisis IPA untuk merumuskan strategi perbaikan. Berdasarkan hasil penelitian mengenai identifikasi pangan khas Bogor diperoleh 12 jenis pangan khas Bogor yaitu laksa, tauge goreng, doclang, roti unyil, asinan, lapis talas, es pala, soto mie, soto kuning, talas kukus, cungkring dan makaroni panggang. Hasil kuesioner dari 100 responden menunjukkan bahwa terdapat perbedaan frekuensi dalam hal pernah atau tidaknya mengonsumsi pangan khas Bogor berdasarkan uji chi square. Pangan khas Bogor memiliki perbedaan tingkat popularitas yang telah dikelompokan menggunakan metode interval teratur. Pangan khas dengan kriteria sangat populer yaitu soto kuning, asinan, soto mie, lapis talas, dan roti unyil. Pangan khas dengan kriteria populer yaitu tauge goreng. Pangan khas dengan kriteria cukup populer yaitu laksa. Pangan khas dengan kriteria tidak populer yaitu es pala, talas kukus, doclang dan makaroni panggang. Sedangkan pangan khas dengan kriteria sangat tidak populer yaitu cungkring. Pangan khas Bogor sangat tidak populer yang perlu dianalisis strategi perbaikannya. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kepuasan konsumen terhadap cungkring sehingga dapat diterima lebih luas (populer) dan tidak mengalami kepunahan. Setelah dilakukan analisis tingkat kepuasan dan kepentingan terhadap 18 atribut, terdapat 4 atribut yang harus diperbaiki berada pada kuadran I (kepentingan tinggi namun kepuasan rendah) yaitu warna bumbu, warna kikil, kemasan dan kecepatan penyajian. Kuadran II (Kepentingan tinggi dan kepuasan tinggi) terdapat 8 atribut yang harus dipertahankan yaitu rasa bumbu, tekstur, aroma/wangi khas cungkring, porsi cungkring, higienitas, harga sesuai porsi, harga terjangkau, dan lokasi bersih. Kuadran III (kepentingan rendah dan kepuasan rendah) terdapat 5 atribut yang dianggap tidak terlalu penting yaitu fasilitas tempat duduk, promosi di pameran, promosi di acara demo masak, promosi di acara TV, dan promosi di sosial media. Kuadran IV (kepentingan rendah namun kepuasan tinggi) terdapat 1 atribut yang dianggap berlebihan yaitu lokasi penjualan cungkring mudah dijangkau. Atribut yang akan dirumuskan perbaikannya menggunakan IPA yaitu atribut yang terdapat pada kuadran I yaitu warna bumbu, warna kikil, kemasan dan kecepatan penyajian. Strategi perbaikan terhadap warna bumbu berupa penyangraian kacang tanah, penambahan kecap di akhir penyajian dan penggunaan cabai yang berwarna merah menyala. Perbaikan warna kikil dengan penambahan sari buah nanas atau pepaya, penyangraian kunyit dan bawang putih dan penambahan kunyit dan bawang putih ditengah perebusan kikil. Perbaikan kemasan dengan cara pemisahan antara bumbu dan kikil, penggunaan plastik untuk mengemas kikil dan bumbu, dan penggunaan botol kaca untuk bumbu jika cungkring dijadikan oleh-oleh. Adapun strategi kecepatan penyajian meliputi pemangkasan waktu penyajian, penambahan jumlah tenaga kerja dan persiapan bahan yang sudah dikemas sebelumnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A19114 |
Uncontrolled Keywords: | Strategi,Pangan Khas Bogor,Importance Performance Analysis |
Subjects: | F > F244 Food Analysis |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Mr Supriyana Supriyana |
Date Deposited: | 19 Feb 2020 07:02 |
Last Modified: | 10 Dec 2021 06:39 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/3766 |
Actions (login required)
View Item |