OKTANRIANI, Wendika (2025) Pencegahan Kekerasan Seksual Melalui Implementasi Hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer Di Sekolah Berbasis Agama (Studi Di Ma Ma’arif Nu Cilongok Banyumas). Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) 1_COVER_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS_2025.pdf Download (583kB)
	PDF (Legalitas) 2_LEGALITAS_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) 3_ABSTRAK_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Download (559kB)
	PDF (BabI) 4_BAB I_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 10 November 2026. Download (585kB)
	PDF (BabII) 5_BAB II_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 10 November 2026. Download (847kB)
	PDF (BabIII) 6_BAB III_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 10 November 2026. Download (610kB)
	PDF (BabIV) 7_BAB IV_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) 8_BAB V_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Download (554kB)
	PDF (DaftarPustaka) 9_DAFTAR PUSTAKA_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Download (572kB)
	PDF (Lampiran) 10_LAMPIRAN_WENDIKA OKTARIANI_F2B022003_TESIS-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (620kB)

Abstract

Sekolah swasta berbasis agama di Kabupaten Banyumas yaitu MA Ma’arif NU Cilongok, berdasarkan hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer pada tahun 2021 memiliki tingkat pengalaman dan pengetahuan siswa akan kekerasan seksual di lingkungan sekolah yang tergolong tinggi. Pada tahun yang sama, terungkap bahwa di sekolah tersebut telah terjadi kasus kekerasan seksual yang dilakukan oleh oknum guru laki-laki kepada staf tata usaha dan beberapa siswa laki-laki. Menurut hasil penyelidikan pihak sekolah, kekerasan seksual ini telah terjadi sejak tahun 2015. Selama enam tahun kasus tersebut terselubung karena relasi kuasa antara guru dan siswanya melekat kuat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk kekerasan seksual yang terjadi di sekolah berbasis agama; menganalisis upaya pencegahan kekerasanseksual melalui implementasi hasil ANBK di sekolah berbasis agama dan; menganalisis tantangan dalam upaya pencegahan kekerasan seksual melalui implementasi hasil ANBK di sekolah berbasis agama.Batasan penelitian ini terletak pada konteks studi kasus di satu sekolah berbasis agama, sehingga temuan tidak dapat digeneralisasikan. Selain itu, peneliti tidak memiliki akses langsung terhadap butir pertanyaan ANBK karena prosedur pelaksanaan yang diawasi ketat, sehingga analisis instrumen dilakukan melalui data sekunder dan temuan lapangan. Dalam penelitian ini, ANBK diposisikan hanya sebagai alat diagnostik yang mengidentifikasi masalah kekerasan seksual, bukan sebagai instrumen pencegahan langsung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode field research. Penelitian ini dilakukan di MA Ma’arif NU Cilongok. Metode pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan kepada siswa, kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, guru bimbingan konseling, wali kelas, orang tua siswa, dan komite sekolah. Analisis data yang digunakan adalah analisis data interaktif dari Miles dan Huberman. Validasi data dilakukan dengan metode trianglusi data. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa, kekerasan seksual di sekolah berbasis agama dapat terjadi dalam berbagai bentuk, baik secara fisik, verbal, maupun melalui teknologi digital. MA Ma’arif NU Cilongok telah mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan kekerasan seksual di lingkungan madrasah berdasarkan hasil ANBK. Penurunan skor keamanan terhadap kekerasan seksual dalam rapor pendidikandari 86,05% pada tahun 2022 menjadi 76,67% pada tahun 2023 menjadi dasar bagi madrasah untuk melakukan evaluasi serta perbaikan kebijakan dan sistem perlindungan terhadap siswa. Tantangan pencegahan kekerasan seksual di sekolah berbasis agama bukan hanya disebabkan oleh kurangnya fasilitas atau kebijakan, tetapi lebih dalam terkait dengan cara kuasa bekerja dalam kehidupan sekolah sehari-hari. Kuasa yang tersebar melalui birokrasi, afeksi, disiplin, wacana, dan teknologi menjelaskan mengapa kekerasan seksual dapat terjadi, tersembunyi, dan sulit dicegah meskipun sekolah telah melakukan berbagai langkah preventif.. Atas dasar temuan tersebut, penelitian ini menunjukkan bahwa ANBK lebih berfungsi sebagai instrumen diagnostik yang mengidentifikasi bentuk-bentuk kekerasan seksual di sekolah berbasis agama, bukan sebagai upaya pencegahan secara langsung. 2 Oleh karena itu, peneliti merekomendasikan jika hasil ANBK perlu ditindaklanjuti melalui kebijakan sekolah, investigasi, pendidikan seksualitas, peningkatan pengawasan, serta keterlibatan orang tua agar pencegahan kekerasan seksual dapat berjalan efektif.

Actions (login required)

View Item