NURSYAMSI, Nahara Reghy Putri (2025) Resepsi Penari Banyumas terhadap Nilai Budaya Tari dalam Film Horor KKN di Desa Penari. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Download (87kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Download (181kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 November 2026. Download (248kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 November 2026. Download (328kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 November 2026. Download (226kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (800kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Download (190kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Download (208kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Nahara Reghy-F2C023028-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (496kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi penari di Banyumas terhadap nilai budaya tari yang direpresentasikan dalam film horor KKN di Desa Penari, dengan fokus pada posisi penerimaan dominant-hegemonic, negotiated, dan oppositional serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Paradigma konstruktivis digunakan untuk memahami bahwa makna dibentuk secara sosial melalui interaksi, pengalaman, dan latar belakang budaya individu maupun kelompok. Film sebagai salah satu bentuk media populer, memiliki kapasitas untuk merekonstruksi dan merepresentasikan kembali nilai-nilai budaya yang sebelumnya terpelihara di ruang-ruang sakral, menjadi bagian dari konsumsi publik secara massal, sehingga memunculkan dinamika baru dalam pemaknaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan analisis resepsi Stuart Hall. Informan dipilih melalui teknik purposive sampling yang melibatkan penari tradisional di Kota Banyumas yang telah menonton film tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, focus group discussion (FGD), dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dengan mengeksplorasi mendalam terhadap persepsi, interpretasi, dan kritik penari terhadap representasi nilai budaya tari dalam film. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada informan yang sepenuhnya berada pada posisi dominant-hegemonic. Mayoritas berpindah antara posisi negotiated dan oppositional tergantung pada konteks adegan dan makna personal yang diterima. Sebagian mengapresiasi upaya film mengenalkan tari Jawa ke khalayak luas, namun mengkritik penyajiannya yang menonjolkan kesan mistis dan menyeramkan, sehingga berpotensi menyesatkan pemahaman masyarakat tentang makna luhur tari sebagai nilai estetika, sosial dan spiritual. Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan meliputi pengetahuan budaya, pengalaman sebagai penari, posisi sosial dalam komunitas, serta cara dan konteks menonton. Temuan ini menegaskan bahwa resepsi penonton, khususnya pelaku budaya, tidak bersifat tunggal, melainkan dipengaruhi oleh interaksi kompleks antara latar belakang, pengalaman, dan representasi media.

Actions (login required)

View Item