NURISKA, Tami (2016) Perbedaan Pola Makan Fast Food dan Status Gizi Remaja di Wilayah Perkotaan Dan Perdesaan. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedriman.

	PDF (Cover) 1 Cover TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Download (1MB)
	PDF (Legalitas) 2 Legalitas TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) 3 Abstrak TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Download (1MB)
	PDF (BabI) 4 Bab I TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only until 25 November 2026. Download (991kB)
	PDF (BabII) 5 Bab II TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only until 25 November 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIII) 6 Bab III TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only until 25 November 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIV) 7 Bab IV TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) 8 Bab V TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Download (972kB)
	PDF (DaftarPustaka) 9 Daftar Pustaka TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Download (1MB)
	PDF (Lampiran) 10 Lampiran TAMI NURIKSA G1H011018 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Masalah gizi lebih saat ini tidak hanya terdapat pada masyarakat perkotaan akan tetapi juga pada masyarakat pedesaan, prevalensi obesitas pada anak yang tinggal di perkotaan 6.7% cenderung lebih tinggi daripada anak yang tinggal di pedesaan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya perubahan perilaku pola makan tradisional-yang sebelumnya tinggi karbohidrat, tinggi serat dan rendah lemakberubah ke pola makan baru dengan lebih rendah karbohidrat, rendah serat dan tinggi lemak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola makan fast food serta dan status gizi pada remaja di wilayah perkotaan dan pedesaan. Jenis penelitian yaitu cross-sectional dengan jumlah sampel masing-masing sebanyak 40 subyek di desa dan di kota. Subyek diambil dengan metode simple random sampling serta analisis data bivariat menggunakan uji independent t-test. Hasil analisis diperoleh pola makan dengan kategori baik yaitu di perkotaan (60%) dan di pedesaan (55%). Selain itu, prevalensi gizi lebih remaja di pedesaan (30.7%) lebih tinggi dibanding di perkotaan (22.4%). Sebagian besar status gizi adalah normal baik di kota (80%) dan di desa (75%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat perbedaan pola fast food antara remaja di perkotaan dan di pedesaan (p value =0,908), serta tidak terdapat perbedaan status gizi antara remaja perkotaan dan perdesaan (p value =0,765).

Actions (login required)

View Item