FITRIYANA, Retno (2017) Solidaritas Kelompok Ebeg Wahyu Turonggo Kembar di Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) Cover.pdf Download (101kB)
	PDF (Legalitas) legalitas1.pdf Restricted to Repository staff only Download (645kB)
	PDF (Abstrak) Abstrak.pdf Download (194kB)
	PDF (BabI) Bab I.pdf Restricted to Repository staff only Download (117kB)
	PDF (BabII) Bab II.pdf Restricted to Repository staff only Download (274kB)
	PDF (BabIII) Bab III.pdf Restricted to Repository staff only Download (122kB)
	PDF (BabIV) Bab IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (547kB)
	PDF (BabV) Bab V.pdf Restricted to Repository staff only Download (170kB)
	PDF (DaftarPustaka) daftar pustaka.pdf Download (97kB)
	PDF (Lampiran) Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (768kB)

Abstract

Ebeg merupakan kesenian khas turun temurun masyarakat Banyumas. Ebeg adalah bentuk tari tradisional khas Banyumas dengan properti utama berupa ebeg atau kuda kepang. Kesenian ini menggambarkan kegagahan prajurit berkuda dengan segala atraksinya. Penelitian ini membahas tentang Solidaritas kelompok ebeg Wahyu Turonggo Kembar di Purwokerto Utara Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses membangun solidaritas dalam kelompok ebeg Wahyu Turonggo Kembar, mengetahui bentuk bentuk solidaritas yang terbangun dalam kelompok ebeg Wahyu Turonggo Kembar, serta mengetahui cara-cara mempertahankan solidaritas dalam kelompok ebeg Wahyu Turonggo Kembar. Adapun landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori solidaritas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Sementara sasaran penelitian ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses membangun solidaritas dalam kelompok ebeg Wahyu Turonggo Kembar adalah berawal dari hubungan pertemanan dan kegemaran serta persepsi yang sama terhadap kesenian ebeg. Kelompok ebeg ini menjadi wadah bagi para anggota untuk saling bertemu, yang mana dalam keseharian mereka kesibukan dan jarak menghalangi mereka untuk bertemu. Selanjutnya, kegiatan yang dilakukan oleh kelompok ebeg Wahyu Turonggo Kembar menciptakan keakraban. Pada saat ada kegiatan yang dilakukan kelompok, terutama saat kumpul bersama juguran, terjadi perbincangan informal antar anggota. Hal ini memungkinkan para anggota untuk saling terbuka dan memahami satu sama lain. Kegiatan yang mereka lakukan, baik yang berhubungan dengan pentas ebeg maupun di luar itu, seperti hajatan anggota, dapat menjadi wadah para anggota untuk saling bergotong royong. Dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh kelompok ini, meleburkan mereka menjadi satu, menjadikan ikatan emosional mereka terbentuk, sehingga membentuk solidaritas. Kelompok ebeg Wahyu Turonggo Kembar mempertahankan solidaritas mereka melalui kegiatan seperti juguran, karoke dan media sosial. Kegiatan tersebut melanggengkan ikatan kekerabatan dan keakrabaan diantara para anggota. Selain itu melalui media sosial yaitu BBM, yang mana merupakan media penghubung dalam dunia modern seperti ini yang tidak mengenal batas waliyah dan waktu membantu mereka menjalin komunikasi, pembagian tugas, dan sebagainya ketika mereka tidak bisa saling bertemu. Ebeg merupakan kesenian tradisional yang patut untuk tetap dilestarikan. Kesenian ini merupakan warisan leluhur dan wujud dari kekayaan bangsa. Oleh karena itu, menjaga dan melestarikan kesenian ini merupakan tugas seluruh elemen masyarakat terutama masyarakat Banyumas. Terlebih karena kesenian ebeg memiliki makna positif bagi masyarakat dan memiliki daya tarik tersendiri sehingga dapat menjadi salah satu destinasi wisata atraksi yang dapat menarik wisatawan ketika berkunjung ke Banyumas.

Actions (login required)

View Item