Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Optimasi Temperatur, Agitasi dan Lama Waktu Proses Hidrolisis Enzimatis Tandan Kosong Sawit (Elaeis Guineensis) menjadi Xilosa

CHORIAMURTI, Audilla (2018) Optimasi Temperatur, Agitasi dan Lama Waktu Proses Hidrolisis Enzimatis Tandan Kosong Sawit (Elaeis Guineensis) menjadi Xilosa. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
COVER AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf

Download (283kB)
[img] PDF (Legalitas)
LEGALITAS AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Abstrak)
ABSTRAK AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf

Download (389kB)
[img] PDF (BabI)
BAB I AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (527kB)
[img] PDF (BabII)
BAB II AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (751kB)
[img] PDF (BabIII)
BAB III AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (596kB)
[img] PDF (BabIV)
BAB IV AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (785kB)
[img] PDF (BabV)
BAB V AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (290kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf

Download (441kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN AUDILLA CHORIAMURTI B1J013153_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Komponen utama tandan kosong sawit (TKS) adalah lignoselulosa yang terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Biomassa lignoselulosa memiliki potensi yang sangat besar sebagai bahan alternatif dalam produksi energi terbarukan. Kandungan selulosa dan hemiselulosa dalam TKS berpotensi dapat digunakan sebagai sumber monosakarida melalui proses kimiawi atau enzimatis. Biomassa ligonoselulosa dapat dihidrolisa menjadi gula monomer dengan terlebih dahulu diberikan perlakuan awal (pretreatment). Perlakuan awal merupakan langkah pertama dalam produksi xilitol untuk memecah struktur lignoselulosa yang menyebabkan selulosa lebih mudah diakses oleh enzim untuk mengubah polisakarida menjadi gula sederhana. Proses selanjutnya adalah hidrolisis enzimatis dan fermentasi. Hidrolisis enzimatis merupakan proses hidrolisis selulosa untuk menghasilkan gula monomer yang tinggi. Enzim yang digunakan pada penelitian ini adalah Cellic® C-Tec2 dan Htec2 dari Novozymes, Denmark. Kedua enzim ini memiliki peran dan fungsi yang berbeda, enzim C-Tec2 digunakan sebagai enzim selulase untuk menghidrolisa selulosa dan H-Tec2 digunakan sebagai enzim β-glukosidase untuk menghidrolisa hemiselulosa. Proses fermentasi menggunakan yeast spesies Scheffersomyces stipites untuk mendapatkan produk fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah 1) mengetahui signifikansi interaksi antara temperatur, agitasi dan lama waktu proses hidrolisis enzimatis hemiselulosa menjadi xilosa, 2) mengetahui temperatur, agitasi dan lama waktu proses hidrolisis enzimatis yang dapat menghasilkan xilosa tertinggi. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan rancangan BoxBehnken Design (BBD) yang pengolahan datanya menggunakan software Minitab 14 Statistical software. Parameter yang diukur adalah konsentrasi xilosa yang dihasilkan pada proses hidrolisis enzimatis dan xilosa,glukosa, xylitol serta etanol pada proses fermentasi yang dianalisis menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Data yang telah diperoleh dianalisis menggunakan software minitab 14 dengan metode Analysis of Variance (ANOVA) dan didapatkan titik optimum dari intensitas agitasi, temperatur serta lama waktu hidrolisis pada saat hidrolisis enzim dengan hasil respon kadar xilosa yang maksimal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dari intensitas agitasi dan temperatur yang diberikan pada saat hidrolisis enzimatis dengan nilai p-value <0,05, tetapi tidak dengan lama waktu proses hidrolisis karena nilai p-value >0,05. Penggunaan intensitas agitasi 125 rpm, temperatur 53oC dan lama waktu hidrolisis 16 jam memberikan hasil konsentrasi xilosa tertinggi, yaitu 8,37 g/L. Fermentasi yang dilakukan selama 120 jam menggunakan Scheffersomyces stipitis memberikan hasil konsentrasi etanol 7,24 g/L, namun tidak menghasilkan xilitol.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Nomor Inventaris: B18053
Uncontrolled Keywords: Agitasi, hidrolisis enzimatis, lama waktu hidrolisis, temperatur, tandan kosong sawit, xilosa
Subjects: A > A311 Analytical chemistry
E > E374 Enzymes
F > F116 Fermentation
Divisions: Fakultas Biologi > S1 Biologi
Depositing User: Mrs Zahra Madani
Date Deposited: 28 Jan 2021 02:58
Last Modified: 28 Jan 2021 02:58
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/7322

Actions (login required)

View Item View Item