ASTIANA, Wilis (2021) Produktivitas Kacang Hijau (Vigna Radiata L.) pada Sistem Tumpang Sari Jagung-Kacang Hijau dengan Jarak Tanam Jagung (Zea mays L.) yang Berbeda. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (cover)
COVER-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.docx.pdf Download (269kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (663kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-WILIS ASTIANA-A1D016120.docx.pdf Download (302kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (428kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (292kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (398kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.docx.pdf Restricted to Repository staff only Download (476kB) |
|
PDF (BabV)
BAB V-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (307kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.docx.pdf Download (311kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-WILIS ASTIANA-A1D016120-SKRIPSI-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (623kB) |
Abstract
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman legume penghasil bahan pangan yang penting di Indonesia. Kacang hijau dapat ditanam pada lahan yang kurang subur, tahan terhadap kekeringan, panen umur 60 hari dan secara ekonomis memiliki harga yang relatif tinggi dan stabil. Minat masyarakat untuk mengkonsumsi kacang hijau terus meningkat akan tetapi tidak diimbangi dengan peningkatan produksi. Rendahnya produksi kacang hijau disebabkan oleh efisiensi penggunaan lahan masih kurang, dan terbatasnya lahan. Salah satu cara mengatasi hal tersebut adalah dengan menanam kacang hijau secara tumpangsari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jarak tanam jagung pada sistem tumpangsari terhadap pertumbuhan dan hasil kacang hijau serta mengetahui kerapatan kacang hijau yang tepat pada tumpangsari jagung-kacang hijau tanpa menurunkan hasil kacang hijau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2020 sampai Juni 2020 di lahan Experimental farm dan di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, dengan ketinggian tempat 110 meter di atas permukaan laut (m dpl) dan tanah berjenis inceptisol. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdiri atas 9 perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 27 petak percobaan. Petak percobaan berukuran (5 x 5) m. Pada Penelitian ini terdiri dari Sembilan perlakuan yaitu : J1: Monokultur jagung (75 x 25) cm; J2 : Monokultur jagung (90 x 25) cm; J3 : Monokultur kacang hijau (40 x 20) cm; J4: tumpangsari dengan jarak tanam (75 x 25) cm- kacang hijau satu baris; J5: tumpangsari dengan jarak tanam (75 x 25) cm- kacang hijau dua baris; J6: tumpangsari dengan jarak tanam (75 x 25) cm- kacang hijau tiga baris; J7: tumpangsari dengan jarak tanam (90 x 25) cm- kacang hijau satu baris; J8: tumpangsari dengan jarak tanam (90 x 25) cm- kacang hijau dua baris; J9: tumpangsari dengan jarak tanam (90 x 25) cm- kacang hijau tiga baris. Variabel pengamatan pada penelitian ini meliputi tinggi tanaman, jumlah daun trifoliat, kehijauan daun, intersepsi cahaya, luas daun trifoliat, bobot daun khas, bobot tanaman kering, laju asimilasi bersih, laju pertumbuhan tanaman, bobot 100 biji, jumlah polong pertanaman, jumlah biji per polong, kadar air biji, hasil per hektar, dan nisbah kesetaraan lahan (NKL). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan taraf kesalahan 5%, apabila berbeda nyata maka diuji lanjut dengan menggunakan uji DMRT dan kontras ortogonal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam jagung yang berbeda dan jumlah baris kacang hijau berpengaruh terhadap tinggi tanaman dan hasil perhektar. Penggunaan jarak tanam jagung (75 x 25) cm dan tiga baris kacang hijau memberikan pengaruh terhadap variabel tinggi tanaman. Penggunaan jarak tanam jagung (90 x 25) cm dengan dua baris kacang hijau memiliki hasil perhektar yang terbaik. Hasil terbaik kacang hijau yang terbaik adalah pelakuan monokultur sebesar 1,06 ton/ha dan pada tumpangsari dengan jarak tanam (90 x 25) cm sebesar 0,52 ton/ha dengan nilai NKL 1,49.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A21045 |
Uncontrolled Keywords: | Tumpangsari, Kacang Hijau, Budidaya Tanaman |
Subjects: | C > C1000 Cultivated plants F > F61 Farm produce |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi |
Depositing User: | Mrs Wilis Astiana |
Date Deposited: | 01 Mar 2021 03:06 |
Last Modified: | 01 Mar 2021 03:06 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/8947 |
Actions (login required)
View Item |