KHOTIMAH, Arida Khusnul (2021) Gerakan Sosial Baru dan Kajian Subalternitas dalam “Silenced 2011”: Representasi Perjuangan Melawan Kekerasan Seksual terhadap Kelompok Difabel Tunarungu di Korea Selatan. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Download (396kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Download (70kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (173kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (217kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (372kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Arida Khusnul K-F1D017020-Skripsi-2021.pdf Download (203kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Memahami dan mendeskripsikan bentuk gerakan sosial baru dan subalternitas dalam Film Silenced (2011). 2) Memahami dan menjelaskan gerakan sosial baru yang merepresentasikan perjuangan melawan kekerasan seksual terhadap kelompok difabel tunarungu di Korea Selatan dalam Film Silenced (2011). Dengan menggunakan metode kualitatif dalam bingkai perspektif pascastrukturalis dan paradigma dekonstruksionisme, penelitian ini menggunakan semiotika sebagai pendekatan penelitian. Teknik yang digunakan untuk menganalisa data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah teknik analisis semiotika Roland Barthes dengan menggunakan Pemaknaan Bertingkatnya. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa gerakan sosial baru dan subalternitas dapat ditelusuri melalui film, seperti yang terdapat dalam film karya Hwang Dong Hyuk yang berjudul Silenced (2011) khususnya untuk merepresentasikan perjuangan melawan kekerasan seksual terhadap kelompok difabel tunarungu di Korea Selatan. Melalui berbagai macam adegan pilihan yang telah ditetapkan menjadi sasaran penelitian, maka ditemukan bahwa adanya dukungan struktur kesempatan politik telah memberikan dampak positif terhadap perkembangan Gerakan Sosial Baru kelompok minoritas di Korea. Hal ini terlihat pada keragaman bentuk tuntutan dalam gerakan perjuangan yang merepresentasikan kesadaran kelompok minoritas khususnya difabel akan akar dari sumber diskriminasi dan ketidakadilan yang selama ini mereka alami seperti yang dilakukan oleh penyandang difabel tunarungu dalam Film Silenced 2011. Namun, meski masih termasuk kedalam satu payung gerakan difabel, nyatanya setiap gerakan perjuangan penyandang difabel di Korea Selatan memiliki ciri khas tersendiri sebagai representasi atas kekecewaan dan tuntutan akan hak mereka yang selama ini telah direnggut paksa. Karakteristik gerakan tersebut juga ditunjukkan dalam Film Silenced 2011, khususnya dalam adegan aksi duduk diam sebagai representasi suara para penyandang difabel tunarungu korban kekerasan seksual yang selama ini tidak pernah didengar dan diabaikan. Adanya karakteristik gerakan tersebut juga menandakan perkembangan Gerakan Sosial Baru kelompok difabel di Korea Selatan. Di mana dalam gerakan-gerakan tersebut ditemukan adanya pola pergeseran orientasi perjuangan yang awalnya masih berfokus pada care dan charity kemudian berkembang menjadi rights. Sebagai sebuah gerakan sosial baru kelompok minoritas, banyaknya sumber pelabelan subalternitas yang melekat kuat pada diri penyandang difabel seperti diskriminasi, ketidakadilan, keterbatasan sumber daya, serta budaya masyarakat yang masih belum mendukung juga membuat gerakan kelompok difabel di Korea Selatan seperti yang dilakukan oleh penyandang difabel tunarungu dalam Film Silenced 2011 masih termasuk ke dalam Gerakan Sosial Baru berkelanjutan yang mana gerakan ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan. Selain itu dalam penelitian ini film juga menjadi bukti penting dalam kajian cultural studies, dimana film dapat digunakan untuk membongkar praktik hegemoni budaya, ideologi, atau wacana melalui tanda.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | F21184 |
Uncontrolled Keywords: | Gerakan Sosial Baru, Subalternitas, Kekerasan Seksual, Cultural Studies, Pascakolonial. |
Subjects: | S > S265 Sexual ethics Social |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Ilmu Politik |
Depositing User: | Mrs Arida Khusnul Khotimah |
Date Deposited: | 09 Aug 2021 04:47 |
Last Modified: | 09 Aug 2021 04:47 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/10454 |
Actions (login required)
View Item |