PAMUNGKAS, Muhammad Dimas (2022) Tinjauan Yuridis Fungsi Perwakilan Diplomatik berdasarkan Konvensi Wina 1961(Studi tentang Kasus Pelanggaran Fungsi Perwakilan Diplomatik oleh Staf Perwakilan Diplomatik Jerman untuk Indonesia pada 2020). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Download (193kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf (2).pdf Restricted to Repository staff only Download (262kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Download (180kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (558kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (722kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (206kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (633kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (183kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Muhammad Dimas Pamungkas-E1A016037-Skripsi-2022.pdf.pdf Download (354kB) |
Abstract
Salah satu fungsi perwakilan diplomatik yang vital adalah fungsi pelaporan yang disebutkan dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik (Konvensi Wina 1961). Fungsi ini menugaskan kepada perwakilan diplomatik untuk memberikan laporan keadaan dan perkembangan terkini di negara penerima dengan cara yang dibenarkan oleh hukum internasional. Fungsi pelaporan perwakilan diplomatik kadang menjadi celah untuk melakukan kegiatan spionase. Salah satu contoh kasus diduga spionase adalah kasus yang dilakukan Staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia bernama Suzanne Hall pada 17 Desember 2020. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pengaturan fungsi perwakilan diplomatik dan pelanggaran fungsi diplomatik yang dilakukan Staf Kedutaan Besar (Kedubes) Jerman untuk Indonesia terkait cara memperoleh informasi di Kantor Pusat Front Pembela Islam (FPI) pada 17 Desember 2020. Penelitian ini merupakan penelitian yuridis dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Metode pendekatan masalah yang digunakan adalah pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan, data yang diperoleh disajikan dengan teks deskriptif naratif, dan metode analisis data dilakukan secara normatif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaturan fungsi perwakilan diplomatik diatur secara tegas dalam Pasal 3 ayat (1) Konvensi Wina 1961 yang meliputi fungsi perwakilan, perlindungan, perundingan, memperoleh informasi keadaan negara penerima sesuai ketentuan hukum internasional, dan meningkatkan hubungan persahabatan antarnegara. Kasus Suzanne Hall yang mencari informasi di Kantor Pusat FPI pada 17 Desember 2020 dapat dikategorikan sebagai dugaan spionase karena Suzanne Hall mencari informasi bersifat rahasia dan metode yang digunakan dalam mencari informasi menggunakan metode intelijen tertutup yang berarti melanggar Pasal 3 ayat (1) huruf d dan Pasal 41 ayat (1) Konvensi Wina 1961.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | E22064 |
Uncontrolled Keywords: | Pelanggaran, fungsi perwakilan diplomatik, staf diplomatik Jerman |
Subjects: | D > D184 Diplomacy International law International relations |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mr Muhammad Dimas Pamungkas |
Date Deposited: | 24 Feb 2022 01:40 |
Last Modified: | 24 Feb 2022 01:40 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/14748 |
Actions (login required)
View Item |