Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Uji Daya Hasil dan Pertumbuhan Lima Genotipe Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Dua Dosis Sulfur Menggunakan Media Arang Sekam

PRASETYO, Shaoma Rian (2016) Uji Daya Hasil dan Pertumbuhan Lima Genotipe Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) pada Dua Dosis Sulfur Menggunakan Media Arang Sekam. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
Cover_1.pdf

Download (967kB)
[img] PDF (Legalitas)
Legalitas_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (BabI)
Bab I_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (BabII)
Bab II_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (BabIII)
Bab III_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (BabIV)
Bab IV_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (BabV)
Bab V_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (957kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf

Download (1MB)
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonium L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi. Bawang merah sering digunakan sebagai bahan penyedap berbagai masakan. Kegunaan lainnya adalah sebagai obat. Produksi bawang merah tahun 2014 sebesar 1.234.000 ton. Konsumsi rata-rata bawang merah per kapita untuk tahun 2014 adalah 2,487 kg. Hal ini menyebabkan impor bawang merah mencapai 48.000 ton. Aroma yang khas yang dikeluarkan oleh bawang merah berkaitan erat dengan kandungan sulfur. Bawang merah adalah tanaman yang membutuhkan banyak sulfur untuk pertumbuhan. Sulfur merupakan penyusun asam amino sistin, sistein, dan metionin. Sulfur berpengaruh terhadap pembentukan umbi. Sulfat mudah hilang dari tanah melalui berbagai cara, yaitu terangkut oleh tanaman, dan organisme tanah, tererosi. Hidroponik dapat mengurangi kehilangan unsur hara. Hidroponik juga memiliki keuntungan agar dapat melakukan budidaya setiap musim. Hidroponik substrat adalah salah jenis dari hidroponik dengan menggunakan media selain tanah, yang ditambah nutrisi. Media yang digunakan untuk hidroponik substrat memiliki ciri-ciri, antara lain: porous, ringan, dan steril. Arang sekam merupakan salah satu media tanam hidroponik substrat. Arang sekam memiliki porositas yang baik dan steril, karena saat pembuatannya sekam telah mendapat panas yang tinggi dari proses pembakaran. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui pengaruh pemberian dua dosis sulfur terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah; 2) Mengetahui perbedaan karakter dari lima genotipe bawang merah pada komponen pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah; 3) Mengetahui respon dari lima genotipe terhadap dua dosis sulfur pada variabel pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah; 4) Mengetahui respon genotipe terbaik dari lima genotipe bawang merah terhadap dua dosis sulfur. Penelitian ini dilaksanakan di screen house Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, Desa Karangwangkal, Kecamatan Purwokerto Utara, Kabupaten Banyumas dengan ketinggian tempat 110 Meter dibawah permukaan laut. Secara geografis Purwokerto terletak 109°-109°30’ Bujur Timur, 7°30’ Lintang Selatan. Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Nopember 2015 sampai dengan Januari 2016. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan perlakuan 2 faktor 3 kali ulangan. Faktor pertama yang dicoba adalah dosis Sulfur (S) yang terdiri dari S1 (30 ppm) dan S2 (90 ppm). Faktor kedua adalah lima genotipe bawang merah (Bima Curut, Kramat 1, Pikatan, Mentes, Pancasona). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman, diameter umbi, bobot basah umbi per rumpun, bobot kering umbi per rumpun, jumlah umbi, volume akar, dan panjang akar. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji F. Jika terjadi perbedaan, dilakukan uji lanjut dengan Uji Jarak Ganda Duncan (UJGD) pada taraf kesalahan 5 %. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Peningkatan dosis sulfur menyebabkan penurunan pada variabel bobot kering tanaman, bobot basah umbi, bobot kering umbi, dan diameter umbi; 2) Pertumbuhan lima genotipe bawang merah bervariasi pada variabel tinggi tanaman. Bima Curut memiliki tinggi tanaman tertinggi dibandingkan dengan Kramat-1, Pancasona, Mentes, dan Pikatan; 3) Variasi respon lima genotipe bawang merah terhadap perlakuan sulfur hanya terlihat pada variabel jumlah umbi. Peningkatan dosis sulfur menurunkan jumlah umbi pada Bima Curut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Nomor Inventaris: A16294
Uncontrolled Keywords: Budidaya bawang merah, Hidroponik
Subjects: H > H243 Horticulture
H > H368 Hydroponics
Divisions: Fakultas Pertanian > S1 Agroteknologi
Depositing User: Mrs PKL PKL
Date Deposited: 08 Apr 2022 07:03
Last Modified: 08 Apr 2022 07:03
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/15456

Actions (login required)

View Item View Item