Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Pengaruh Modal Sosial Dan Kelembagaan Terhadap Kinerja Usahatani Kapulaga Di Lahan Perhutani Kabupaten Banyumas

FATIAH, Yuli (2022) Pengaruh Modal Sosial Dan Kelembagaan Terhadap Kinerja Usahatani Kapulaga Di Lahan Perhutani Kabupaten Banyumas. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
COVER - Yuli Fatiah- P2D020002 - TESIS - 2022.pdf

Download (120kB)
[img] PDF (Legalitas)
LEGALITAS - Yuli Fatiah- P2D020002 - Tesis - 2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (Abstrak)
ABSTRAK- Yuli Fatiah - P2D020002 - Tesis - 2022.pdf

Download (654kB)
[img] PDF (BabI)
BAB I - Yuli Fatiah - P2D020007 - Tesis - 2022.pdf
Restricted to Registered users only until 7 July 2023.

Download (684kB)
[img] PDF (BabII)
Bab2_1.pdf
Restricted to Registered users only until 7 July 2023.

Download (839kB)
[img] PDF (BabIII)
Bab3_1.pdf
Restricted to Registered users only until 7 July 2023.

Download (826kB)
[img] PDF (BabIV)
Bab4_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (BabV)
Bab5_1.pdf

Download (636kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
DaftarPustaka_1.pdf

Download (661kB)
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Jawa Tengah menjadi provinsi penghasil kapulaga terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah produksi kapulaga sebesar 9.814,4 kg pada tahun 2020. Hal tersebut tidak terlepas dari produksi kapulaga pada tingkat kabupaten. Luas lahan kapulaga Kabupaten Banyumas merupakan terbesar kedua di Provinsi Jawa Tengah yaitu 322,5 hektar. Namun, budidaya kapulaga yang dilakukan petani kurang efektif dan setelah panen dibiarkan begitu saja tanpa pengolahan. Kondisi yang demikian menyebabkan hasil panen kapulaga tidak maksimal secara kualitas maupun kuantitas. Pemasaran kapulaga di Kabupaten Banyumas didominasi oleh pedagang pengepul sehingga kekuatan tawar menawar untuk menentukan harga di tingkat petani rendah. Modal sosial menjadi faktor penting untuk membuka jejaring antar pelaku pertanian dengan pihak lain yang berkepentingan. Kelembagaan yang berjalan baik juga diprediksi mampu meningkatkan kinerja usahatani. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu mengetahui: (1) karakteristik modal sosial dan kelembagaan petani kapulaga di lahan perhutani Kabupaten Banyumas; (2) pengaruh langsung modal sosial dan kelembagaan terhadap kinerja usahatani petani kapulaga di lahan perhutani Kabupaten Banyumas; dan (3) Mengetahui apakah variabel kelembagaan merupakan variabel moderasi dalam hubungan langsung antara modal sosial terhadap kinerja usahatani kapulaga di lahan perhutani Kabupaten Banyumas. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode survei yang bersifat eksplanasi. Data primer dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan terstruktur menggunakan kuesioner penelitian yang bersifat tertutup. Sasaran penelitian adalah petani yang melakukan usahatani kapulaga pada lahan Perhutani di lokasi yang dipilih secara purposive yaitu Kecamatan Kedungbanteng, Pekuncen dan Gumelar Kabupaten Banyumas. Ketiga Kecamatan tersebut merupakan sentra usahatani kapulaga di lahan perhutani Kabupaten Banyumas. Waktu penelitian yaitu November-Desember 2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling sebanyak 100 petani kapulaga pada lahan perhutani. Analisis data dilakukan dengan menghitung produktivitas, keuntungan, dan kelayakan untuk menghitung kinerja usahatani usahatani kapulaga di lahan perhutanai Kabupaten banyumas. Untuk mengetahui apakah modal sosial dan kelembagaan mempengaruhi kinerja usahatani kapulaga di lahan perhutani Kabupaten Banyumas yang diukur menggunakan analisis SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik modal sosial dan kelembagaan di lokasi penelitian rata-rata memiliki kategori tinggi. Artinya, modal sosial dan kelembagaan sudah baik di lokasi tersebut. Usahatani kapulaga yang dilakukan sudah menguntungkan dan layak untuk dikembangkan. Analisis SEM-PLS menunjukkan bahwa indikator yang paling domininan mengukur modal sosial yaitu kepercayaan, sedangkan indikator yang paling dominan mengukur kelembagaan adalah nilai budaya. Lebih lanjut, modal sosial dan kelembagaan secara langsung mempengaruhi kinerja usahatani kapulaga, akan tetapi kelembagaan tidak bisa menjadi variabel moderasi dari variabel modal sosial terhadap kinerja usahatani. Berdasarkan hasil penelitian, modal sosial dan kelembagaan harus tetap dijaga dan diberdayakan agar tidak hilang seiring perkembangan zaman. Hal tersebut juga dilakukan agar usahatani kapulaga berkelanjutan dan dapat meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan petani kapulaga.

Item Type: Thesis (Masters)
Nomor Inventaris: P222107
Uncontrolled Keywords: kapulaga, modal sosial, kelembagaan, kinerja usahatani, SEM
Subjects: C > C65 Capital
F > F58 Farm management
F > F66 Farms
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Agribisnis
Depositing User: Mrs Yuli Fatiah
Date Deposited: 08 Jul 2022 07:20
Last Modified: 08 Jul 2022 07:20
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/16561

Actions (login required)

View Item View Item