Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Analisis Baseline Rehabilitasi Hutan Mangrove dalam Menunjang Kestabilan Ekosistem Pesisir di Pantai Utara Jakarta

USMAN, Uus (2022) Analisis Baseline Rehabilitasi Hutan Mangrove dalam Menunjang Kestabilan Ekosistem Pesisir di Pantai Utara Jakarta. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
COVER-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf

Download (170kB)
[img] PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (602kB)
[img] PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf

Download (959kB)
[img] PDF (BabI)
BAB-I-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 February 2024.

Download (588kB)
[img] PDF (BabII)
BAB-II-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 February 2024.

Download (545kB)
[img] PDF (BabIII)
BAB-III-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf
Restricted to Repository staff only until 17 February 2024.

Download (896kB)
[img] PDF (BabIV)
BAB-IV-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] PDF (BabV)
BAB-V-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf

Download (496kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf

Download (402kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Uus Usman-PA2020012-Tesis-2022.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Ekosistem hutan mangrove merupakan salah satu sumberdaya atau ekosistem yang memiliki fungsi ekonomi, ekologi dan sosial (Hilmi, et al., 2017) serta merupakan salah satu ekosistem yang unik dan dinamis karena berada di wilayah pasang surut peralihan ekosistem darat dan laut (Sofian et al., 2019). Fungsi ekologis hutan mangrove antara lain: sebagai pelindung garis pantai dari abrasi dan banjir, mencegah intrusi air laut, sebagai tempat tinggal (habitat), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran (nursery ground), dan tempat pemijahan (spawning ground) bagi aneka biota perairan, serta sebagai pengatur iklim mikro (Noor et al., 2006). Ekosistem mangrove mengalami banyak tekanan dan termasuk di Pantau Utara Jakarta sebagai ekosistem yang paling terancam di wilayah pesisir (Ahmed et al., 2021). Pemanfaatan ekosistem mangrove berlebih seperti pembukaan tambak secara besar-besaran dan konversi lahan mangrove menjadi peruntukan lain menjadi salah satu penghasil tekanan terbesar terutama di wilayah pesisir (Brander et al, 2012; Friess & Webb, 2014; Sofian et al., 2019) Potensi ancaman degradasi mangrove semakin besar di daerah yang dekat dengan pusat kegiatan ekonomi (Kustandiyo et al., 2014), termasuk di Kawasan pesisir utara Jakarta. Tujuan dari penelitian analisis baseline rehabilitasi hutan mangrove dalam menunjang kesetabilan ekosistem pesisir di Pantai Utara Jakarta adalah (1) menganalisis baseline kawasan mangrove Pantai Utara Jakarta dari tahun 2000, 2010, 2020; (2) menganalisis jasa ekosistem dari aktivitas rehabilitasi mangrove yang dilakukan di Pantai Utara Jakarta; (3) membangun startegi pengelolaan ekosistem mangrove dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal serta yang berpotensi berpengaruh terhadap kegiatan rehabilitasi ekosistem mangrove di Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa Faktor lingkungan pendukung ekosistem mangrove di Pantai Utara Jakarta dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel ini menjelaskan bahwa ekosistem mangrove di Pantai Utara Jakarta memiliki karakteristik yaitu (1) suhu antara 24,6-31.5oC, (2) salinitas air tanah antara 5,6 – 7,0 ppt, (3) salinitas air antara 0,1-9,8 ppt, (4) pH air tanah antara 6,25-7,0, (5) pH air antara 5,83-6,5, (6) oksigen terlarut antara 1,4-3,5 mg/L , (7) nitrat tanah antara 12,2-22,8 mg/L(8) fosfat tanah antara 1,7-14,8 mg/L (9) pirit tanah antara 0,12-0,3 mg/L dan (10) tekstur tanah antara lempung berlumpur lempung liat berlumpur. Ekosistem mangrove di Pantai Utara Jakarta didominasi oleh Avicennia marina, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculata, Rhizophora stylosa, Nypa frutican , Sonneratia alba dan Sonneratia caseolaris sebagai pohon dengan dominasi tinggi. Kemudian Bruguiera gymnorhiza, Carbera manghas, Exceocaria agallocha sebagai pohon dengan dominasi rendah dan Ficus superba, Terminalia cattapa, Callophyllum inophyllum, Cerbera manghas sebagai mangrove asosiasi. Data tersebut menggambarkan bahwa mangrove di Pantai Utara Jakarta hanya memiliki dua kategori yaitu jarang dan sangat jarang kepadatannya. Kepadatan jarang ditemukan di kawasan ekowisata Mangrove, Hutan Lindung Angke Kapuk, Arboretum Mangrove dan kategori sangat jarang ditemukan di Kawasan Mangrove Galatama, Greenbelt Mangrove Elang dan Suaka Marga Satwa Muara Angke. Tren penurunan ekosistem mangrove di Pantai Utara Jakarta (meningkatnya luasan mangrove yang sangat jarang) disebabkan oleh konversi mangrove (Orchard et al. 2015; Salampessy et al. 2015; Pham et al. 2018), genangan permanen (Bullock et al. 2017; Bathmann et.at., 2021; (Hilmi, Sari, Siregar, et al., 2021) Hilmi et.al. 2021f, 2022c), pasang surut (Giri et.al., 2015; Hilmi et.al., 2022a), sedimentasi tanah (Sari et.at., 2015, 2016; Nur dan Hilmi 2021) komunitas aktivitas (Asbridge et.al. 2015), aktivitas industri (De Valck dan Rolfe 2018) dan pencemaran air (Prastyo et.al., 2017; Zhang et.al., 2019). Dampak penurunan mangrove di Jakarta adalah penurunan muka tanah (Takagi et al. 2021; Hilmi et al. 2022a), intrusi air laut (Morgan dan Werner 2015; Suhartono et al. 2015; Hilmi et al. 2017a), abrasi (Randy et al. 2015; Hilmi 2018; Nur dan Hilmi 2021), pasang surut (Marois dan Mitsch 2017; Hilmi et.al., 2022a) dan sedimentasi (Sari dkk. 2016; Hilmi et.al., 2021h) Strategi pengembangan pengelolaan rehabilitasi mangrove untuk menunjang kestabilan ekositem dianalisis melalui matriks SWOT yang dilakukan berdasarkan kombinasi nilai kondisi lingkungan faktor internal yang terdiri dari kekuatan (strenghts) dan kelemahan (weakness) beserta nilai kondisi lingkungan faktor eksternal yang terdiri dari peluang (opportunities) dan ancaman (threats) menunjukan nilai yang terletak dalam kuadran III (negatif-positif) yaitu posisi mendukung strategi W-O yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang dengan menghindari ancaman, Posisi kuadran III ini menandakan upaya pengembangan yang lemah namun memiliki peluang yang baik. Rekomendasi strategi pada posisi ini adalah perubahan strategi, pengelola mangrove harus merubah strateginya untuk memanfaatkan peluang yang ada, karena dikhawatirkan strategi yang lama tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut. Berdasarkan matriks strategi yang startegi W-O yang dikembangkan untuk membangun rehabilitasi mangrove dalam menunjang kestabilan ekosistem di Kawasan Pantai Utara Jakarta dilakukan melalui : (1) rehabilitasi Mangrove; (2) revitalisasi Kawasan Ekosistem Mangrove di Pantai Utara Jakarta yang terintegrasi dengan pengembanagn pulau-pulau reklamasi; (3) pembangunan ekonomi kreatif yang berbasis ekositem mangrove; (4) pembangunan jalur hijau (green belt) untuk mengurangi resiko bencana; (5) peningkatan kompetensi SDM dan stakeholder dalam pengelolaan Mangrove; (6) pengembangan potensi Blue Carbon dalam rangka ikut mendukung target pencapaian NDC

Item Type: Thesis (Masters)
Nomor Inventaris: P222252
Uncontrolled Keywords: sebaran mangrove, kerapatan dan keanekaragaman mangrove, Pantai Utara Jakarta, genangan air permanen
Subjects: E > E360 Environmental
F > F308 Forest conservation
Divisions: Program Pascasarjana > S2 Ilmu Lingkungan
Depositing User: Mr Uus Usman
Date Deposited: 17 Feb 2023 00:48
Last Modified: 17 Feb 2023 00:48
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/20046

Actions (login required)

View Item View Item