HERNAWAN, Fegi (2023) Pertanggungjawaban Pelaku Kejahatan Necrophilia Homicide dalam Perspektif Hukum Pidana. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER- Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Download (63kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (310kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Download (48kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I- Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 6 June 2024. Download (222kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II- Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 6 June 2024. Download (294kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III- Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only until 6 June 2024. Download (136kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV- Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Restricted to Repository staff only Download (233kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V- Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Download (47kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA- Fegi Hernawan-E1A019137-Skripsi-2023.pdf Download (128kB) |
Abstract
Necrophilia homicide merupakan jenis penyimpangan seksual necrophilia yang paling berbahaya. Hal demikian dikarenakan sebelum melampiaskan hasrat seksualnya kepada mayat, pelaku akan membunuh korbannya terlebih dahulu. Perbuatan yang dilakukan oleh pelaku merupakan perbuatan tidak lazim dan tidak masuk akal karena lazimnya manusia normal tidak akan melakukan perbuatan demikian. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik kejahatan penyimpangan seksual necrophilia homicide; dan (2) mengetahui pertanggungjawaban pidana pelaku necrophilia homicide dalam hukum positif di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan empiris dengan data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara dan data sekunder berupa studi kepustakaan. Data yang telah diperoleh diolah dan dianalisis, lalu selanjutnya disajikan dalam bentuk teks naratif secara rinci dan sistematis. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa persetubuhan mayat tidak dilakukan secara acak, karena dorongan seksual hanya muncul pada tubuh segar yang baru saja mati. Pelaku necrophilia homicide dapat dimintakan pertanggungjawaban pidana terhadap tindak pidana pembunuhan yang dilakukan. Namun demikian persetubuhan mayat dalam kejahatan penyimpangan tersebut tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban berdasarkan asas legalitas.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | E23136 |
Uncontrolled Keywords: | Necrophilia Homicide, Alasan Penghapus Pidana, Tindak Pidana, Pertanggungjawaban Pidana |
Subjects: | H > H214 Homicide S > S243 Sex crimes |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mr. HERNAWAN Fegi |
Date Deposited: | 06 Jun 2023 00:47 |
Last Modified: | 06 Jun 2023 00:47 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/21548 |
Actions (login required)
View Item |