GUNAWAN, INDRA (2023) Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Pembangunan an Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) DI KABUPATEN BANYUMAS. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
1.COVER-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Download (55kB) |
|
PDF (Legalitas)
2.LEGALITAS-Indra Gunawan-F1A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
3.ABSTRAK-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Download (94kB) |
|
PDF (BabI)
4.BAB-I-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Restricted to Repository staff only until 24 August 2024. Download (351kB) |
|
PDF (BabII)
5.BAB-II-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Restricted to Repository staff only until 24 August 2024. Download (833kB) |
|
PDF (BabIII)
6.BAB-III-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Restricted to Repository staff only until 24 August 2024. Download (106kB) |
|
PDF (BabIV)
7.BAB-IV-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Restricted to Repository staff only Download (883kB) |
|
PDF (BabV)
8.BAB-V-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Download (140kB) |
|
PDF (Daftarpustaka)
9.DAFTAR PUSTAKA-Indra Gunawan-F2A019019-Tesis-2023.pdf.pdf Download (239kB) |
Abstract
RINGKASAN Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) adalah upaya mengembangkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa. Di Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah, program tersebut dimulai sejak tahun 2015. Program yang berlangsung lama tersebut rupanya belum dapat mewujudkan masyarakat yang berdaya. Hal tersebut ditandai dengan masih tingginya angka kemisikinan dan masih lemahnya keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan. Tujuan dari penelitian ini yaitu: untuk mendeskripsikan dan menjelaskan gagalnya Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) dalam memberdayakan masyarakat di Kabupaten Banyumas. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan lokasi penelitian di Kabupaten Banyumas dengan lokus Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas yang terdiri dari 20 desa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. (Taylor et al., 2016) menyebutkan penelitian kualitatif menghasilan data tertulis atau lisan dari fenomena atau perilaku yang diteliti. (Guba dan Lincoln, 2005) menyebutkan, penelitian kualitatif melibatkan pendekatan interpretatif dan naturalistik. Ini berarti bahwa peneliti kualitatif mempelajari hal-hal dalam setting alaminya, mencoba untuk memahami, atau menafsirkan, fenomena yang diteliti. (Merriam, 2009) menyebutkan, peneliti kualitatif tertarik untuk memahami orang-orang yang diteliti tentang dunia mereka. Penelitian kualitatif berdasarkan pandangan di atas adalah penelitian yang mencoba melihat seting alami dari yang diteliti dengan peneliti sebagai alat utamanya dan menghasilkan data tertulis atau lisan dari fenomena yang diteliti. Lokasi penelitian ini adalah di Kabupaten Banyumas dengan lokus Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas yang terdiri dari 20 desa yaitu: Desa Batuanten, Desa Cikidang, Desa Cilongok, Desa Cipete, Desa Gununglurah, Desa Jatisaba, Desa Kalisari, Desa Karanglo, Desa Karangtengah, Desa Kasegeran, Desa Langgongsari, Desa Pageraji, Desa Panembangan, Desa Panusupan, Desa Pejogol, Desa Pernasidi, Desa Rancamaya, Desa Sambirata, Desa Sokawera, Desa Sudimara..Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2023 sampai Juli 2023. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Kabupaten Banyumas belum berhasil dalam memberdayakan masyarakat desa untuk dapat mewujudkan akses informasi pembangunan desa yang transparan dan akuntabel karena pendamping desa P3MD masih kurang maksimal dan intensif dalam mendampingi kelembagaan masyarakat dan masyarakat desa. Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Kabupaten Banyumas belum berhasil dalam memberdayakan masyarakat agar bisa berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan karena Kurangnya pendampingan dari pendamping P3MD dalam memberdayakan lembaga masyarakat, masyarakat umum, masyarakat miskin, kaum difabel dan kaum marginal. Pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) belum dapat mewujudkan penguatan akuntabilitas sosial di desa karena pendampingan yang ada belum dapat mewujudkan masyarakat dan kelembagaan masyarakat yang mempunyai bargaining position yang tinggi dan berani untuk mengakses pertanggungjawaban pemerintah desa dan juga mengevaluasinya. P3MD juga gagal dalam memberdayakan masyarakat karena belum dapat meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan sebagai organisasi lokal di Kabupaten Banyumas dengan baik. Kapasitas organisasi lokal masih lemah karena belum pendampingan yang kurang intensif sehingga para pengurus organisasi lokal belum memiliki bekal yang cukup tentang ilmu-ilmu pemberdayaan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Kabupaten Banyumas belum berhasil dalam memberdayakan masyarakat agar bisa berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan karena pendampingan yang ada baru dapat mewujudkan partisipasi yang ada masih sebatas mobilisasi, belum merupakan partisipasi yang sesungguhnya. P3MD gagal dalam memberdayakan masyarakat karena belum dapat meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan sebagai organisasi lokal di Kabupaten Banyumas dengan baik. Kapasitas organisasi lokal masih lemah karena belum pendampingan yang kurang intensif sehingga para pengurus organisasi lokal belum memiliki bekal yang cukup tentang ilmu-ilmu pemberdayaan. Kata Kunci: Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Desa, Organisasi Lokal SUMMARY The Village Community Development and Empowerment Program (P3MD) is an effort to develop community independence and welfare by increasing knowledge, attitudes, skills, behavior, abilities, awareness, and utilizing resources through establishing policies, programs, activities, and assistance that are in accordance with the essence of the problem and prioritize the needs of the Village community. In Banyumas Regency, Central Java Province, the program was started in 2015. It seems that this long-running program has not been able to create an empowered society. This is indicated by the still high poverty rate and the weak community involvement in the development process. The purpose of this study is: to describe and explain the failure of the Village Community Development and Empowerment Program (P3MD) in empowering communities in Banyumas Regency. This study used qualitative methods with research locations in Banyumas Regency with the locus of Cilongok District, Banyumas Regency consisting of 20 villages. This study uses a qualitative method. (Taylor et al., 2016) states that qualitative research produces written or oral data from the phenomenon or behavior studied. (Guba and Lincoln, 2005) stated that qualitative research involves interpretive and naturalistic approaches. This means that qualitative researchers study things in their natural settings, trying to make sense of, or interpret, the phenomena under study. (Merriam, 2009) mentions, qualitative researchers are interested in understanding the people being studied about their world. Qualitative research based on the views above is research that tries to see the natural setting of those being studied with the researcher as the main tool and produces written or oral data from the phenomenon being studied. The location of this research is in Banyumas Regency with the locus of Cilongok District, Banyumas Regency which consists of 20 villages namely: Batuanten Village, Cikidang Village, Cilongok Village, Cipete Village, Gununglurah Village, Jatisaba Village, Kalisari Village, Karanglo Village, Karangtengah Village, Kasegeran Village, Langgongsari Village, Pageraji Village, Panembangan Village, Panusupan Village, Pejogol Village, Pernasidi Village, Rancamaya Village, Sambirata Village, Sokawera Village, Sudimara Village..This research was carried out from June 2023 to July 2023. The results of this study indicate that the Village Community Development and Empowerment Program (P3MD) in Banyumas Regency has not been successful in empowering village communities to realize access to village development information that is transparent and accountable because P3MD village assistants are still not optimal and intensive in assisting community and community institutions. village. The Village Community Development and Empowerment Program (P3MD) in Banyumas Regency has not succeeded in empowering the community to be able to participate actively in development planning, implementation and monitoring due to a lack of assistance from P3MD assistants in empowering community institutions, the general public, the poor, disabled people and marginalized people . Community empowerment carried out through the Village Community Development and Empowerment Program (P3MD) has not been able to realize strengthening social accountability in the village because the existing assistance has not been able to create a community and community institutions that have a high bargaining position and are brave enough to access village government accountability and also evaluate it. P3MD also failed to empower the community because it had not been able to properly increase the capacity of social institutions as local organizations in Banyumas Regency. The capacity of local organizations is still weak because there is no less intensive assistance so that the administrators of local organizations do not have sufficient knowledge about empowerment. The conclusion of this research is that the Village Community Development and Empowerment Program (P3MD) in Banyumas Regency has not been successful in empowering the community to actively participate in development planning, implementation and monitoring because the existing assistance can only realize that existing participation is still limited to mobilization, not yet participation. The real. P3MD failed to empower the community because it had not been able to properly increase the capacity of social institutions as local organizations in Banyumas Regency. The capacity of local organizations is still weak because there is no less intensive assistance so that the administrators of local organizations do not have sufficient knowledge about empowerment. Keywords: Community Empowerment, Village Development, Local Organizations
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Nomor Inventaris: | P223205 |
Uncontrolled Keywords: | Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Desa, Organisasi Lokal Community Empowerment, Village Development, Local Organizations |
Subjects: | C > C646 Community development |
Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S2 Ilmu Administrasi |
Depositing User: | Mr. GUNAWAN Indra |
Date Deposited: | 24 Aug 2023 04:31 |
Last Modified: | 24 Aug 2023 04:31 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/23068 |
Actions (login required)
View Item |