Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Fenomena Gugat Cerai (Studi Tentang Alasan Buruh Perempuan Gugat Cerai Suami di Purbalingga)

GHAEDA, Nabila (2017) Fenomena Gugat Cerai (Studi Tentang Alasan Buruh Perempuan Gugat Cerai Suami di Purbalingga). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img]
Preview
PDF (Cover)
Cover_1.pdf

Download (66kB) | Preview
[img] PDF (Legalitas)
Legalitas dan Bagian Awal Tugas Akhir_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (632kB)
[img]
Preview
PDF (Abstrak)
Abstrak_1.pdf

Download (53kB) | Preview
[img] PDF (BabI)
BAB I_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (78kB)
[img] PDF (BabII)
BAB II_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)
[img] PDF (BabIII)
BAB III_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (70kB)
[img] PDF (BabIV)
BAB IV_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (231kB)
[img] PDF (BabV)
BAB V_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (40kB)
[img]
Preview
PDF (Daftarpustaka)
Daftar Pustaka_1.pdf

Download (42kB) | Preview
[img] PDF (Lampiran)
Lampiran_1.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (57kB)

Abstract

Perceraian(divorce )merupakan suatu peristiwa perpisahan secara resmi antara pasangan suami istri dan mereka berketetapan untuk tidak menjalankan tugas dan kewajiban sebagai suami istri. Mereka tidak lagi hidup dan tinggal serumah bersama, karena tidak ada ikatan yang sah. Pada sebagaian kalangan masyarakat, perkawinan sudah tidak lagi dianggap sebagai suatu hal yang sakral, sehingga ketika terjadi permasalahan, perceraian langsung menjadi pilihan utama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan alasan yang mendasari terjadinya kasus gugat cerai dikalangan buruh perempuan di Purbalingga. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Sasaran utama adalah istri atau buruh perempuan yang sedang dalam proses gugat cerai atau yang sudah resmi bercerai serta sasaran pendukung adalah keluarga, mantan suami, pegawai PA, pegawai PN, pegawai KUA, dan tokoh masyarakat. Teknik penentuan informan pada penelitian ini dilakukan dengan cara purposive Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara, dokumentasi dan observasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan Hasil penelitian menunjukan bahwa alasan utama yang mendasari kasus gugat cerai di kalangan buruh pabrik perempuan di Purbalingga adalah alasan ekonomi. Banyaknya kasus cerai gugat di Purbalingga banyak disebabkan oleh ketidaksiapan rumah tangga, baik secara finansial,emosional, dan sosial. Hal ini ditambah dengan adanya fenomena “Pamong Praja” terkait tidak meratanya penyerapan tenaga kerja laki-laki dan perempuan di Purbalingga. Masalahmasalah ekonomi tersebut akhirnya menimbulkan masalah sosial lain di tingkat rumah tangga yang menyebabkan perceraian seperti adanya perselingkuhan, dan KDRT, dan hilangnya tanggung jawab dan peran suami mencari nafkah. Sementara itu, terdapat tiga pandangan para buruh pabrik perempuan di Purbalingga di dalam memaknai kehidupan rumah tangga. Pertama, rumah tangga dimaknai sebagai kemandirian pelaku perceraian meskipun mendapat stigma janda dari masyarakat. Kedua, kehidupan rumah tangga dimaknai sebagai perjuangan“single parent”. Ketiga, rumah tangga dimaknai untuk mengubah kondisi social ekonominya melalui pernikahan kembali (remarriage).Implikasi dalam penelitian ini, bahwa sikap saling pengertian terhadap kesadaran peran sebaiknya wajib diaplikasikan oleh pasangan suami istri demi keharmonisan rumah tangga mereka. Ketika suami tidak mampu memberi nafkah bagi keluarga sementara istri bekerja sebagai buruh pabrik sudah menjadi kenyataan yang harus diterima jika sementara waktu istri sedang bekerja di luar rumah, pekerjaan dalam rumah tangga menjadi tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Kepada Pemerintah khususnya lembaga keagamaan yaitu BP4,lahirnya Undang-Undang Perkawinan diharapkan mengantisipasi kasus perceraian naik ke persidangan. Penanggulangan dilakukan dengan suami ataupun istri yang mengajukan perceraian pada Pengadilan Agama harus terlebih dahulu datang ke kantor penasihat perkawinan dengan tujuan untuk merukunkan dan menyelesaikan perselihan yang terjadi di dalam rumah tangga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Nomor Inventaris: F17090
Subjects: D > D233 Divorce
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi
Depositing User: Mrs Sri Hartati
Date Deposited: 12 Nov 2019 01:38
Last Modified: 12 Nov 2019 01:38
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/2458

Actions (login required)

View Item View Item