DAPAWOLE, Michelia Alba (2024) Potensi Air Cucian Beragam Beras Terhadap Pertumbuhan Jamur Trichoderma harzianum T10 untuk Mengendalikan Penyakit Rebah Semai Mentimun. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Download (146kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (300kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Download (127kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (124kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (546kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (172kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (290kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Download (119kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Download (161kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Michelia Alba Dapawole-A1D020174-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (337kB)

Abstract

Komoditas hortikultura yang disukai masyarakat Indonesia salah satunya adalah mentimun (Cucumis sativus L.). Penyakit penting tanaman mentimun adalah rebah semai yang disebabkan oleh Pythium sp. Petani masih menggunakan pestisida sintetis sebagai pengendaliannya, sehingga dibutuhkan pemanfaatan metabolit sekunder jamur Trichoderma harzianum T10 sebagai bahan pestisida ramah lingkungan. T. harzianum T10 membutuhkan medium untuk pertumbuhannya, yaitu menggunakan air cucian beragam beras. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air cucian dari berbagai beras terhadap pertumbuhan jamur T. harzianum T10, pengaruh aplikasi jamur T. harzianum T10 terhadap penyakit rebah semai, dan pertumbuhan bibit mentimun. Penelitian ini dilaksanakan di screen house dan di Laboratorium Perlindungan Tanaman, Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman, pada bulan November 2023 sampai Januari 2024. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan dan tahap in planta, yaitu Rancangan Acak Kelompok dengan 5 perlakuan (air cucian beras putih, air cucian beras merah, air cucian beras hitam dan air cucian beras ketan) dan 5 ulangan. Variabel yang diamati meliputi kepadatan konidium, masa inkubasi, kejadian penyakit, AUDPC, tinggi tanaman, bobot segar tanaman, dan panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi T. harzianum T10 dalam air cucian beras ketan merupakan perlakuan terbaik karena memiliki kepadatan konidium sebesar 66,01%, mampu menunda masa inkubasi sebesar 40,34%, menekan kejadian penyakit sebesar 62,07%, menurunkan nilai AUDPC sebesar 69,41%, serta meningkatkan tinggi tanaman sebesar 91,81%, bobot segar tanaman sebesar 92,42%, dan panjang akar sebesar 95,21% dibandingkan kontrol.

Actions (login required)

View Item