DIERA, Levina Cantya (2024) Gambaran Histopatologi Hepar Tikus Putih (Rattus norvegicus) Galur Sprague Dawley Model Hiperurisemia dengan Non Alcoholic Fatty Liver Disease yang Diberi Bawang Hitam. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Download (39kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Download (64kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (146kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (346kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (230kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (595kB) |
|
PDF (BabV)
BAB V-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Download (59kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Download (159kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Levina Cantya Diera-G1A020066-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (864kB) |
Abstract
Latar Belakang: Kondisi hiperurisemia dapat menyebabkan kerusakan gambaran histopatologi hepar, seperti terbentuknya steatosis, fokus inflamasi, serta ballooning hepatosit. Bawang hitam merupakan alternatif pengobatan hiperurisemia. Selain itu, bawang hitam juga bersifat antiinflamasi dan antioksidan karena mengandung senyawa S-allyl-L-cysteine (SAC) serta flavonoid. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengetahui efek pemberian bawang hitam terhadap gambaran histopatologi hepar tikus putih model hiperurisemia. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik terhadap bahan biologis tersimpan (BBT). Terdapat tiga puluh hewan coba dibagi menjadi lima kelompok perlakuan. Kelompok A adalah kontrol hiperurisemia, kelompok B dengan obat standar, kelompok C, D, E kelompok perlakuan larutan bawang hitam dengan dosis berturut-turut 240, 480, 960 mg/hari selama 14 hari. BBT disimpan dalam larutan NBF 10% selama satu tahun, dibuat preparat Hematoxylin-Eosin (HE), dan diamati. Hasil : Rerata skor gambaran histopatologi hepar kelompok A, B, C, D, E berturut-turut 1,33±0; 0,77±0,157; 0,83±0,167; 0,83±0,167; 0,44±0,157. Hasil uji hipotesis Kruskal Wallis terdapat perbedaan signifikan (p<0,05). Hasil uji post-hoc Mann-Whitney U menunjukkan perbedaan paling signifikan (p<0,05) adalah antara kelompok A dengan kelompok B, C, D, dan E. Kesimpulan : Pemberian larutan bawang hitam dapat memperbaiki gambaran histopatologi hepar tikus putih model hiperurisemia dengan dosis terbaik 960 mg/hari selama 14 hari.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | G24102 |
Uncontrolled Keywords: | Bawang Hitam, NAFLD, Hiperurisemia, Tikus Putih |
Subjects: | D > D217 Diseases Medical |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > S1 Pendidikan Dokter |
Depositing User: | Mrs. Levina Cantya Diera |
Date Deposited: | 15 Jul 2024 01:10 |
Last Modified: | 15 Jul 2024 01:10 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/27810 |
Actions (login required)
View Item |