APRILIANI, Edith Nadya (2024) Gambaran Cairan Serebrospinalis pada Pasien dengan Indikasi Meningitis Viral di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058.pdf Download (59kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058 (3).pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058.pdf Download (221kB) |
|
PDF (BabI)
BAB I_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058.pdf Restricted to Repository staff only until 4 September 2025. Download (219kB) |
|
PDF (BabII)
BAB II_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058 (2).pdf Restricted to Repository staff only until 4 September 2025. Download (373kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB III_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058 (2).pdf Restricted to Repository staff only until 4 September 2025. Download (632kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB IV_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058.pdf Restricted to Repository staff only Download (295kB) |
|
PDF (BabV)
BAB V_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058.pdf Download (213kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058.pdf Download (356kB) |
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN_EDITH NADYA APRILIANI_B1A020058.pdf Restricted to Repository staff only Download (799kB) |
Abstract
Meningitis merupakan penyakit infeksi yang menyerang sistem saraf pusat. Meningitis dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme patogen, antara lain bakteri, virus, dan fungi. Penderita meningitis yang tidak mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat dapat mengalami gangguan jangka panjang atau sequeale seperti penurunan fungsi kognitif serta dapat mengalami kematian. Angka kasus meningitis di Indonesia masih cukup tinggi sehingga diperlukan pemeriksaan penunjang dalam menegakkan diagnosis. Salah satu pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis meningitis adalah pemeriksaan cairan serebrospinalis. Selain menegakkan diagnosis, pemeriksaan cairan tersebut juga dapat membantu menentukan patogen penyebab meningitis sehingga penderita dapat mendapatkan penanganan secara cepat dan tepat. Pada kasus meningitis viral, diperlukan pemeriksaan mikrobiologi LCS secara molekular dengan teknik PCR yang dapat mendeteksi materi genetik virus penyebab meningitis sehingga diagnosis dapat ditegakkan. Meskipun demikian, belum semua fasilitas kesehatan di Indonesia dapat melakukan pemeriksaan molekular untuk menentukan patogen penyebab meningitis viral karena keterbatasan sarana dan prasarana laboratorium serta biayanya yang mahal. Adanya tantangan dalam diganostik meningitis viral tersebut serta belum adanya penelitian mengenai gambaran LCS pada pasien meningitis di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso mendorong penulis untuk meneliti hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemeriksaan LCS dapat menentukan patogen penyebab meningitis serta berapakah proporsi meningitis viral di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso periode 2019 - 2023. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dalam bentuk studi potong lintang (cross-sectional) dengan teknik purposive sampling menggunakan data sekunder berupa rekam medis pasien meningitis yang melakukan pemeriksaan LCS di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso pada tahun 2019 - 2023. Data pasien meningitis yang diambil meliputi karakteristik demografi, gejala meningitis, pemeriksaan LCS, dan status HIV. Metode analisis data yang digunakan untuk menganalisis data tersebut adalah analisis deskriptif dengan menggunakan software SPSS versi 16 untuk mengetahui distribusi frekuensi data pasien yang dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sebanyak 17 kasus meningitis di RSPI SS periode 2019 - 2023, hanya sebanyak 8 kasus (47,06%) yang patogennya dapat ditentukan, sedangkan patogen pada 9 kasus lainnya (52,94%) tidak dapat ditentukan. Kasus yang patogennya dapat ditentukan, antara lain adalah 4 kasus meningitis TB (23,53%) dan 4 kasus meningitis kriptokokal (23,53%). Sementara itu, kasus yang patogennya tidak dapat ditentukan, antara lain adalah 3 kasus suspek meningitis TB (17,65%) dan 6 kasus suspek meningitis viral (35,29%). Patogen yang tidak dapat ditentukan disebabkan karena terdapat pemeriksaan mikrobiologi yang tidak dilakukan, yaitu pemeriksaan GeneXpert atau TCM untuk mendeteksi materi genetik bakteri TB dan pemeriksaan PCR panel virus untuk mendeteksi materi genetik virus.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | B24127 |
Uncontrolled Keywords: | LCS, meningitis viral, PCR, proporsi, RSPI SS |
Subjects: | P > P103 Patients |
Divisions: | Fakultas Biologi > S1 Biologi |
Depositing User: | Mrs. Edith Nadya Apriliani |
Date Deposited: | 04 Sep 2024 00:45 |
Last Modified: | 04 Sep 2024 00:45 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/29723 |
Actions (login required)
View Item |