AKBAR, Gilang Khalifa (2024) A Study of The Act of Unlawful Control of an Airplane in Civil Aviation Based On Air Law (Case Study on Ethiopian Airlines Flights 702 in 2014). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
COVER-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Download (272kB) |
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (844kB) |
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Download (238kB) |
|
PDF (BabI)
BAB-I-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 3 September 2025. Download (604kB) |
|
PDF (BabII)
BAB-II-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 3 September 2025. Download (580kB) |
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only until 3 September 2025. Download (467kB) |
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Restricted to Repository staff only Download (575kB) |
|
PDF (BabV)
BAB-V-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Download (234kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Gilang Khalifa Akbar-E1B020044-Skripsi-2024.pdf Download (479kB) |
Abstract
Pembajakan pesawat udara di era modern menjadi ancaman bagi keamanan dan keselamatan penerbangan udara sipil, konvensi internasional mengenai tindakan melawan hukum dalam pesawat udara memberikan suatu wewenang kepada awak penerbang pesawat untuk mengambil langkah tertentu jika terjadi pembajakan pesawat udara. Masalah timbul ketika awak pesawat itu sendiri yang menjadi pelaku pembajakan tersebut, seperti dalam kasus Ethiopian Airlines Flights 702 pada 2014 yang membajak pesawat udara yang dikemudikannya karena pelaku merasa terancam hidup di negaranya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaturan hukum mengenai tindakan penguasaan secara melawan hukum terhadap pesawat udara sipil dan menganalisis implementasinya terhadap kasus Ethiopian Airlines Flight 702. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus. Pendekatan tersebut dilakukan dengan cara meneliti data sekunder sebagai bahan dasar untuk diteliti dengan cara studi pustaka terhadap bahan-bahan hukum, baik bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, maupun bahan hukum tersier. Data yang diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk teks naratif dan dianalisis menggunakan metode normatif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, pengaturan mengenai perbuatan melawan hukum pesawat udara sipil diatur dalam Konvensi Tokyo 1963, Konvensi Den Haag 1970, Konvensi Montreal 1971, Konvensi Beijing 2010, dan Protokol Montreal 2014 yang didasari oleh standar and rekomendasi atau SARPs di Konvensi Chicago 1944. Dalam kasus Ethiopian Airlines Flights 702, implementasi ketentuan pengaturan mengenai tindakan melawan hukum terhadap pesawat udara sipil dapat diterapkan Konvensi Tokyo 1963 dan Konvensi Den Haag 1970 karena memenuhi unsur-unsur yang terkandung dalam konvensi. Ekstradisi diatur dalam Pasal 8 Konvensi Den Haag yang mengisyaratkan bahwa Konvensi Den Haag 1970 dapat dijadikan dasar ekstradisi, namun dalam kasus ini pelaku tidak diekstradisi melainkan divonis oleh Pengadilan Federal Swiss untuk menjalani perawatan kesehatan mental serta membayar denda sebesar CHF 3.000 dan pencabutan lisensi pilot.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | E24244 |
Uncontrolled Keywords: | pembajakan pesawat udara, yurisdiksi, hukum udara |
Subjects: | I > I234 International law |
Divisions: | Fakultas Hukum > S1 Ilmu Hukum |
Depositing User: | Mr. Gilang Khalifa Akbar |
Date Deposited: | 03 Sep 2024 00:55 |
Last Modified: | 03 Sep 2024 00:55 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/29774 |
Actions (login required)
View Item |