ALYFATIRANI, Siti (2020) Pengaruh Bentuk Bahan Dasar, Ekstraksi Berbantu Gelombang Mikro (MAE) dan Penyimpanan Dingin Terhadap Sifat Fisikokimia Berbagai Ekstrak Air Temulawak. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
PDF (Cover)
1. COVER-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Download (193kB) |
|
PDF (Legalitas)
2. Legalitas_Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (530kB) |
|
PDF (Abstrak)
3. ABSTRAK-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Download (79kB) |
|
PDF (BabI)
4. BAB I-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only until 3 October 2025. Download (94kB) |
|
PDF (BabII)
5. BAB II-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only until 3 October 2025. Download (198kB) |
|
PDF (BabIII)
6. BAB III-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only until 3 October 2025. Download (179kB) |
|
PDF (BabIV)
7. BAB IV-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (631kB) |
|
PDF (BabV)
8. BAB V-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Download (72kB) |
|
PDF (DaftarPustaka)
9. DAFTAR PUSTAKA-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Download (190kB) |
|
PDF (Lampiran)
10. LAMPIRAN-Siti Alyfatirani-A1F016065-Skripsi-2020.pdf Restricted to Repository staff only Download (191kB) |
Abstract
Temulawak dapat dimanfaatkan sebagai jamu sediaan dan minuman segar. Minuman temulawak dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut air, karena air merupakan pelarut yang paling aman. Adapun kelemahan ekstraksi menggunakan air yaitu komponen bioaktif seperti kurkuminoid yang dihasilkan dari ekstraksi temulawak menggunakan air lebih sedikit dibandingkan dari ekstraksi temulawak menggunakan pelarut organik. Ekstraksi komponen aktif menggunakan pelarut air menyebabkan pati ikut terekstrak. Penghilangan pati yang mengendap oleh pengeringan, ekstraksi dengan MAE, dan penyimpanan dingin dapat mempengaruhi kualitas dan kuantiatas kmponen aktif yang terkestrak terhadap jumlah komponen aktif yang terekstrak. Faktor tersebut perlu dikendalikan untuk menentukan kualitas ekstrak air temulawak terbaik. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji pengaruh bentuk bahan dasar, penyimpanan dingin, dan metode ekstraksi terhadap sifat fisikokimia ekstrak air temulawak, serta untuk memperoleh ekstrak air temulawak yang mempunyai sifat fisikokimia terbaik Faktor penelitian ini adalah bentuk bahan dasar temulawak (B); rimpang temulawak segar (B1) dan serbuk temulawak (B2); ekstraksi berbantu gelombang mikro (M); tanpa MAE (M1) dan dengan MAE (M2); serta penyimpanan dingin (R); 0 jam (R1) dan 12 jam (R2). Metode yang digunakan merupakan metode eksperimental dengan rancangan petak-petak terbagi (RPPT/Split-Split Plot). Perbedaan RPPT dengan RAK yaitu memiliki main plot (R), sub plot (B) dan sub- sub plot (M). Perlakuan terbaik ditentukan dengan metode indeks efektivitas. Hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak air temulawak positif mengandung senyawa alkaloid, terpenoid, tanin, saponin, dan glikosida. Hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa faktor penyimpanan dingin tidak berpengaruh nyata terhadap total fenol dan aktivitas antioksidan tetapi berpangaruh nyata menurunkan total flavonoid dan kurkumin. Sedangkan faktor bentuk bahan dasar dan ekstraksi berbantu gelombang mikro dapat berpengaruh nyata meningkatkan total fenol, kapasitas penangkapan radikal DPPH, total kurkumin, dan total flavonoid. Penggunaan bentuk bahan dasar rimpang segar dan metode ekstraksi menggunakan MAE lebih meningkatkan total fenol, aktivitas antioksidan, total kurkumin dan total flavonoid pada ekstrak air temulawak dibandingkan dengan penggunaan sampel serbuk temulawak dan ekstraksi tanpa MAE. Hasil analisis ragam interaksi antara faktor bentuk bahan dasar dengan ekstraksi berbantu gelombang mikro berpengaruh nyata terhadap warna ekstrak air temulawak. Perlakuan terbaik ekstrak air temulawak didapatkan pada perlakuan bentuk bahan dasar rimpang temulawak segar yang di ekstraksi dengan metode MAE dan tanpa adanya perlakuan penyimpanan refrigerator 12 jam dengan kadar fenol sebesar 1,92 mg/mL, kapasitas penangkapan radikal DPPH 73,54%, kurkumin sebesar 0,75 mg/mL, flavonoid sebesar 2,46 mg/mL, dan total padatan terlarut sebesar 3,5 oBrix.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Nomor Inventaris: | A20275 |
Subjects: | A > A143 Agriculture |
Divisions: | Fakultas Pertanian > S1 Ilmu dan Teknologi Pangan |
Depositing User: | Mrs Endah Yuni Astuti |
Date Deposited: | 03 Oct 2024 07:02 |
Last Modified: | 03 Oct 2024 07:02 |
URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/29978 |
Actions (login required)
View Item |