WIBOWO, Dita Dayu Aditya (2018) Pengembangan Sistem Perangkat Komunikasi Augmentatif dan Alternatif Berbasis Tracking Mata secara Realtime. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) Cover-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Download (579kB)
	PDF (Legalitas) Legalitas-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Restricted to Repository staff only Download (854kB)
	PDF (Abstrak) Abstrak-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Download (624kB)
	PDF (BabI) Bab I-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Restricted to Repository staff only until 20 January 2026. Download (670kB)
	PDF (BabII) Bab II-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Restricted to Repository staff only until 20 January 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIII) Bab III-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Restricted to Repository staff only until 20 January 2026. Download (826kB)
	PDF (BabIV) Bab IV-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) Bab V-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Download (594kB)
	PDF (DaftarPustaka) Daftar Pustaka-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2019.pdf Download (640kB)
	PDF (Lampiran) Lampiran-Dita Dayu Aditya Wibowo H1C014034 -2018.pdf Restricted to Repository staff only Download (615kB)

Abstract

Komunikasi menitikberatkan pada pemahaman ataupun pengertian suatu pihak terhadap pihak yang lain, secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Namun ada beberapa orang yang kehilangan kemampuan komunikasi atau gangguan bahasa dan bicara yang merupakan efek samping dari beberapa penyakit. Salah satu upaya untuk dapat memfasilitasi hal tersebut adalah dengan membangun sistem komunikasi augmentatif dan alternatif. AAC meliputi metode komunikasi yang digunakan untuk membantu maupun menggantikan kemampuan bicara maupun tulis bagi penderita gangguan komunikasi lisan maupun tulis. Namun dalam penggunaan beberapa metode AAC dibutuhkan inputan berupa gestur, pergerakan tangan, maupun bahasa isyarat yang terkadang menyulitkan penderita. Ada sebuah metode dalam AAC yang menggunakan arah penglihatan yaitu eye-gaze board berupa papan eja yang berisi huruf-huruf, namun lawan bicara harus memegang papan tersebut dan menerjemahkan pergerakan mata. Maka dari itu dalam penelitian ini mengadopsi eye-gaze board yang dipadukan dengan sistem tracking mata yang akan menerjemahkan pergerakan mata kedalam huruf-huruf. Sistem tracking mata yang digunakan berdasarkan pergerakan iris, objek iris dapat didapatkan dengan segmentasi menggunakan metode thresholding. Klasifikasi dilakukan untuk membedakan enam arah penglihatan. Garis klasifikasi didapatkan dengan mengacu pada tiga titik kalibrasi.

Actions (login required)

View Item