Search for collections on Repository Universitas Jenderal Soedirman

Pemodelan Distribusi Tumbuhan Asing INVASIF Calliandra calothyrsus Meissn. dan Penanggulangannya di Taman Nasional Gunung Ciremai

NASIHIN, Iing (2025) Pemodelan Distribusi Tumbuhan Asing INVASIF Calliandra calothyrsus Meissn. dan Penanggulangannya di Taman Nasional Gunung Ciremai. Doctoral thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

[img] PDF (Cover)
COVER-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf

Download (91kB)
[img] PDF (Legalitas)
LEGALITAS-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (861kB)
[img] PDF (Abstrak)
ABSTRAK-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf

Download (67kB)
[img] PDF (BabI)
BAB-I-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 July 2026.

Download (191kB)
[img] PDF (BabII)
BAB-II-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 July 2026.

Download (331kB)
[img] PDF (BabIII)
BAB-III-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 18 July 2026.

Download (70kB)
[img] PDF (BabIV)
BAB-IV-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (761kB)
[img] PDF (BabV)
BAB-V-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf

Download (810kB)
[img] PDF (BabVI)
BAB-VI-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (654kB)
[img] PDF (BabVII)
BAB-VII-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (84kB)
[img] PDF (BabVIII)
BAB-VIII-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf

Download (149kB)
[img] PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf

Download (162kB)
[img] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-IING NASIHIN-B3A021003-DISERTASI-2025.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (70kB)

Abstract

Salah satu ancaman terhadap kawasan konservasi adalah tumbuhan asing invasif. Namun, tindakan pengelolaan tumbuhan asing invasif belum serius dilakukan oleh pengelola kawasan konservasi. Keberadaan tumbuhan asing invasif di dalam kawasan konservasi akan mengancam keanekaragaman hayati yang dimilikinya. Calliandra calothyrsus Meissn. merupakan salah satu spesies tumbuhan asing invasif. Jenis ini telah dilaporkan keberadaanya di dalam kawasan konservasi, termasuk di Tanaman Nasional Gunung Ciremai. Pemodelan spasial distribusi C. calothyrsus Meissn. merupakan upaya strategi pengelolaan kawasan konservasi. Model distribusi tumbuhan asing invasif telah banyak digunakan. Namun model yang telah ada relatif bersifat umum dengan skala global. Penyusunan model distribusi C. calothyrsus Meissn. dengan skala lokal disertai dengan prediksi penyebaran populasi pada masa yang akan datang serta kontribusi relatif variabel lingkungan yang mempengaruhi distribusinya, perlu dilakukan. Selanjutnya rumusan upaya penanggulangan distribusi C. calothyrsus Meissn. sebagai tumbuhan invasif di kawasan konservasi akan bermanfaat untuk pengelolaan kawasan konservasi. Penelitian ini menggunakan data populasi C. calothyrsus Meissn. pada 3 tahap pertumbuhan, yaitu semai, pancang, dan tiang. Sebanyak 376 data kehadiran C. calothyrsus Meissn. dan 11 prediktor variabel lingkungan, terdiri atas variabel iklim (4 variabel) dan variabel fisik (7 variabel). Analisis penggabungan data matrik Leslie dengan data spasial lanskap kawasan (tutupan lahan) menggunakan program RangShifter 2.0 menghasilkan prediksi spasial dinamika populasi C. calothyrsus Meissn. pada masa yang akan datang (50 tahun). Algoritma Entropy Maximization (MaxEnt) dilakukan untuk menyusun pemodelan distribusi C. calothyrsus. Evaluasi model diuji berdasarkan nilai area under curve (AUC), dan kontribusi relatif variabel lingkungan (prediktor) yang mempengaruhi model distribusi C.calothyrsus Meissn. dianalisis dengan mengamati hasil uji tes Jackknife pada program MaxEnt. Bagian akhir penelitian menyajikan rumusan upaya penanggulangan distribusi C. calothyrsus Meissn. Pilihan teknik pengelolaan yang meliputi eradikasi, isolasi, kontrol biologi, dan pemanenan didasarkan atas kriteria biaya, dampak ekologi, dan kebermanfaatan bagi masyarakat. Metode penentuan penanggulangan memanfaatkan teknik Analytic Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian bahwa struktur populasi C. calothyrsus Meissn. di TNGC menunjukan struktur populasi yang sedang berkembang, yaitu membentuk piramida dasar yang lebih lebar. Total populasi C. calothyrsus Meissn. pada tahun ke 50 mencapai 13.651.844 individu, terdiri atas 5.820.104 individu pada tahapan pertumbuhan semai, 4.566.331 individu pada tahapan pertumbuhan pancang, dan 3.265.409 individu pada tahapan pertumbuhan tiang. Proporsi individu pada setiap tahapan pertumbuhan adalah semai (42,63%), pancang (33,45%), dan tiang (23,93%). Sementara itu, Dinamika pertumbuhan populasi C. calothyrsus Meissn. dipengaruhi oleh fekunditas dan pertumbuhan struktur semai menjadi tiang. Sedangkan persebaran populasinya terjadi secara stokastik yang berpotensi dipengaruhi oleh tipe tutupan lahan. Berdasarkan simulasi yang diterapkan, penyebaran/okupansi populasi C. calothyrsus Meissn. terus meningkat. Grafik penyebaran C. calothyrsus Meissn. sejalan dengan pertumbuhan populasi, yaitu berlangsung lambat dari tahun ke-0 sampai tahun ke-10. Peningkatan signifikan terjadi dari tahun ke-10 sampai tahun ke-45. Pertumbuhan lambat kembali dari tahun ke-40 sampai tahun ke-50. C. calothyrsus Meissn. tersebar pada seluruh areal penelitian dengan tingkat okupansi mencapai 99.51% dengan rerata tingkat okupansi per tahun sebesar 7.32%. Nilai AUC yang dihasilkan oleh simulasi MaxEnt menunjukan nilai 0.812, dengan standar deviasi 0.022. Nilai tersebut menunjukan bahwa kinerja model termasuk kategori baik sekali, dan menghasilkan evaluasi yang baik. Berdasarkan model distribusi C. calothyrsus Meissn. teridentifikasi bahwa seluas 8.199,395 ha (55.25%) area TNGC merupakan area yang tidak sesuai untuk C. calothyrsus Meissn.. Sementara itu sisanya seluas 6.641,905 ha (44.75%) adalah area yang sesuai untuk C. calothyrsus Meissn. Variabel tutupan lahan adalah faktor yang paling dominan dan berpengaruh terhadap model distribusi C. calothyrsus Meissn. di TNGC. Tipe tutupan lahan semak belukar dan lahan terbuka merupakan tipe tutupan lahan yang memberikan kontribusi yang paling besar terhadap keseuaian habitat model distribusi C. calothyrsus Meissn. Penanggulangan C. calothyrsus Meissn. di TNGC dengan tujuan meminimalisir penyebaran dapat dilakukan dengan kriteria yang meminimalkan dampak ekologi, dan pilihan prioritas penanggulan adalah dengan melakukan pemanenan.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Nomor Inventaris: P325003
Uncontrolled Keywords: Calliandra calothyrsus, model maxent, dinamika populasi
Subjects: P > P329 Plants Analysis
Divisions: Program Pascasarjana & Profesi > S3 Ilmu Biologi
Depositing User: Mr. IING NASIHIN
Date Deposited: 18 Jul 2025 03:22
Last Modified: 18 Jul 2025 03:22
URI: http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/34946

Actions (login required)

View Item View Item