PANGESTI, Sekar Ajeng (2025) Persepsi Mahasiswa Mengenai Pemanfaatan Media Sosial Twitter sebagai Ruang Speak-Up Korban Kekerasan Seksual di Kampus (Studi pada Mahasiswa FISIP UNSOED). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Download (581kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (835kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Download (445kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2026. Download (459kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2026. Download (598kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 15 August 2026. Download (467kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Download (446kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Download (467kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Sekar Ajeng Pangesti-F1A018040-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (439kB)

Abstract

Kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi masih kerap terjadi, namun banyak korban memilih diam karena trauma, rasa malu, stigma, dan relasi kuasa yang timpang. Dalam situasi ini, twitter menjadi ruang aman bagi korban untuk speak-up. Mahasiswa sebagai pengguna aktif Twitter dan kelompok intelektual kampus, turut membentuk wacana serta respons sosial terhadap isu ini. Karena itu, persersi mereka terhadap tindakan korban dalam speak-up mengenai kekerasan seksual di Twitter semakin relevan untuk dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa FISIP Unsoed mengenai pemanfaatan media sosial Twitter untuk speak-up korban kekerasan seksual di kampus. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Informan penelitian yakni mahasiswa yang bergabung kedalam lembaga aktif bergerak dan mengkaji isu gender terlebih kekerasan seksual seperti: PIK-R Aksiologi, Satgas PPK Fisip Unsoed, Duta Anti Kekerasan Seksual, serta pengguna aktif Twitter. Teknik penentuan informan menggunakan Purposive Sampling dengan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Anlisis data menggunakan analisis model interaktif. Triangulasi digunakan untuk menjelaskan keabsahan data. Hasil penelitian yang di dapatkan adalah Mahasiswa FISIP Unsoed memandang Twitter sebagai medium yang dapat memberikan jangkauan luas, dukungan emosional, dan tekanan publik yang mendorong tindak lanjut lebih cepat terhadap kasus kekerasan seksual. Persepsi mahasiswa juga menunjukkan adanya ambivalensi: di satu pihak, speak-up di Twitter dianggap sebagai bentuk keberanian dan penguatan posisi korban; di sisi lain, media sosial dinilai memiliki risiko tersendiri. Ketiga, adanya ketidakpercayaan terhadap mekanisme formal penanganan kekerasan seksual, menjadikan banyak korban memilih menyuarakan pengalamannya di ruang digital. Persepsi mahasiswa terhadap fenomena speak-up di Twitter menunjukkan bahwa media sosial berpotensi menjadi alat advokasi, namun tetap membutuhkan pendampingan.

Actions (login required)

View Item