SASRI, Wulan Maghfira Marina (2025) Respon Ketahanan Varietas Cabai Hot Beauty & Taro pada Aplikasi Pupuk dan Insektisida terhadap Serangan Hama. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Download (209kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (510kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Download (262kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (244kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (273kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (333kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (926kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Download (187kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Download (210kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Wulan Maghfira Marina Sasri-A1D021108-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Cabai (Capsicum annum L.) adalah komoditas sayuran yang mendapat perhatian besar karena mempunyai nilai ekonomis tinggi. Serangan hama dan penyakit adalah salah satu penghambat bagi peningkatan produksi cabai, dengan demikian keberadaannya dipertanaman selayaknya dikendalikan.. Petani umumnya mengendalikan serangan berbagai hama dengan menggunakan insektisida kimia sintetis karena dianggap lebih efektif dan efisien. Efek insektisida kimia adalah hama semakin resisten (tahan), ledakan OPT sekunder, pengendapan residu insektisida, serta masalah kesehatan bagi manusia yang menghirup atau terkena kontak dengan insektisida. Penggunaan pupuk berlebihan dalam budidaya cabai juga merupakan masalah dalam budidaya cabai. Penggunaan pupuk buatan dan pestisida sintetik yang semakin meningkat dalam budidaya cabai merah merupakan ancaman kesehatan dan lingkungan yang serius. Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Bogor dan di Laboratorium Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto. Penelitian ini dimulai bulan Juli – Desember 2024. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Split split-plot dengan rancangan dasar menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 faktor percobaan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah aplikasi insektisida (A) yang terdiri dari 2 taraf yaitu insektisida nabati dan insektisida kimia sebagai petak utama, faktor ke-2 adalah penggunaan varietas (B) yang terdiri dari 2 taraf yaitu varietas Hot Beauty dan Taro sebagai anak petak, dan faktor ke-3 adalah dosis pupuk NPK+POC (C) yang terdiri dari 3 taraf yaitu 100, 75, dan 50% NPK+POC sebagai anak-anak petak. Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, intensitas dan luas serangan kutu kebul & thrips, , identifikasi serangga, frekuensi ditemukannya serangga, umur berbunga, umur panen, produksi, lebar stomata, kerapatan stomata, dan kadar klorofil. Analisis data lanjutan yang digunakan adalah DMRT menggunakan DSAASTAT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor insektisida tidak berbeda nyata pada pertumbuhan, serangan hama, dan produksi. Cabai varietas Taro menghasilkan lebih banyak buah saat panen dibandingkan cabai varietas Hot Beauty karena memiliki nilai frekuensi ditemukannya serangga yang lebih rendah. Interaksi antara faktor insektisida dan varietas berbeda nyata pada lebar stomata (A1B1 & A2B2). Interaksi antara varietas dan dosis pupuk berbeda nyata pada lebar stomata (B2C2). Interaksi antara insektisida, varietas, dan dosis pupuk berbeda nyata pada jumlah buah per plot (A1B2C1, A2B2C2, dan A2B2C3), dan bobot basah buah per plot (A2B2C2 & A2B2C3).

Actions (login required)

View Item