ALFAUZI, Nurul Maulida (2025) Pengaruh Pemberian Bakteri Penghasil IAA (Indole Acetic Acid) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Caisim (Brassica juncea L.) pada Hidroponik Wick System. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Download (186kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (525kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Download (336kB)
	PDF (BabI) BAB-I- Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (302kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (374kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (400kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (666kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Download (326kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Download (328kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Nurul Maulida Alfauzi-A1D021094-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (698kB)

Abstract

Caisim (Brassica juncea L.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan prospek pengembangan yang baik di Indonesia, karena dapat tumbuh di dataran tinggi maupun rendah. Budidaya caisim di Indonesia memiliki potensi hasil mencapai 20-30 ton/ha, namun, pada tahun 2022 produktivitas caisim nasional hanya mencapai 10,6 ton/ha. Salah satu solusi untuk meningkatkan hasil tanaman caisim yaitu dengan menerapkan teknologi budidaya secara hidroponik, dengan pemberian bakteri penghasil IAA. Hormon IAA mrupakan salah satu jenis auksin yang umum terdapat di alam. Bakteri penghasil IAA mampu berinteraksi secara fisiologis dengan tanaman melalui transfer IAA yang dihasilkannya ke dalam tanaman, sehingga dapat meningkatkan sensitivitas tanaman terhadap perubahan kadar hormon tersebut. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan Hortikultura dan Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman pada bulan Oktober 2024 hingga April 2025. Rancangan yang digunakan Adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial, yang terdiri dari 8 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan yang diberikan yaitu Kontrol (P0), Isolat S3 (P1), Isolat N15 (P2), Isolat N19 (P3), Konsorsium isolat S3 + isolat N15 (P4), Konsorsium isolat S3 + isolat N19 (P5), Konsorsium isolat N15 + isolat N19 (P6), dan Konsorsium isolat S3 + isolat N15 + isolat N19 (P7). Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, kehijauan daun, volume akar, bobot akar segar, bobot akar kering, bobot tajuk segar, bobot tajuk kering, bobot tanaman segar, bobot tanaman kering, kandungan klorofil, dan kerapatan stomata. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%, apabila signifikan dilanjutkan uji DMRT dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian bakteri penghasil IAA isolat tunggal S3, N15, dan N19 tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman caisim secara hidroponik wick system. Perlakuan konsorsium tiga isolat bakteri S3 + N15 + N19 memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman caisim. Perlakuan konsorsium isolat S3 + N15 + N19 (P7) dapat menjadi alternatif perlakuan terbaik.

Actions (login required)

View Item