PANGESTU, Dwi Adi (2025) Implementasi Kebijakan Zero Knalpot Bising di Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Download (76kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Download (165kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (277kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (537kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 August 2026. Download (207kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (715kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Download (102kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Download (191kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Dwi Adi Pangestu-F1B018090-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Polusi suara adalah salah satu polusi yang berbaya namun jarang dibicarakan. Polusi suara merupakan polusi berbahaya namun jarang dibicarakan. Di Jawa Tengah, perhatian masyarakat terhadap polusi suara terutama bersumber dari modifikasi knalpot motor yang bising. Kondisi ini mendorong Kapolda Jawa Tengah menerbitkan Maklumat No. 1/X/2023 tentang "Jawa Tengah Zero Knalpot Bising". Di Kabupaten Banyumas, meskipun Satlantas Polresta telah mengimplementasikan kebijakan ini melalui penindakan masif, keluhan masyarakat masih tinggi karena perilaku pengguna knalpot bising tidak menunjukkan perubahan signifikan. Ketidakoptimalan dampak kebijakan ini memerlukan analisis mendalam terkait faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan Integrated Implementation Model dari Soren C. Winter sebagai kerangka analisis untuk mengkaji tiga aspek kunci implementasi: perilaku birokrat lapangan (street-level bureaucrats), respons kelompok sasaran, dan pengaruh lingkungan sosioekonomi. Metode kualitatif diterapkan dengan mengumpulkan data melalui wawancara mendalam dan tertulis, observasi lapangan, serta studi dokumentasi guna mengidentifikasi faktor-faktor penghambat efektivitas kebijakan secara komprehensif. Hasil peenelitian mengidentifikasi tiga faktor utama ketidakoptimalan implementasi. Pertama, resistensi kuat berbasis identitas dari pengguna knalpot bising yang telah mengakar. Pemahaman terhadap aturan tidak berbanding lurus dengan kepatuhan karena lemahnya motivasi intrinsik dan tekanan sosial, sementara sanksi ekonomi dianggap sebagai biaya wajar dibanding manfaat psikososial yang diperoleh. Kedua, terjadi ketimpangan geografis dalam penindakan akibat pemusatan operasi hanya di titik keramaian, menjadikan wilayah pinggiran sebagai safe haven bagi pelanggar dan memicu adaptasi penghindaran. Ketiga, implementasi kebijakan belum optimal dalam mengintervensi rantai pasok karena aktivitas yang dilaksanakan hanya sebatas himbauan dan sosialisasi. Akibatnya, rantai ekonomi tetap berjalan sementara tidak ada solusi alternatif bagi mata pencaharian pelaku usaha yang bergantung pada sektor ini. Temuan ini menyoroti kompleksitas implementasi yang mencakup dimensi kultural, spasial, dan ekonomi.

Actions (login required)

View Item