PUSPITA, Regita Wanda (2025) Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko dan Implikasinya terhadap Asimetri Informasi. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
COVER-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Download (69kB) |
|
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Regita Wanda Puspira-C2D021019-Tesis-2025.pdf Download (296kB) |
|
|
PDF (BabI)
BAB-I-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (136kB) |
|
|
PDF (BabII)
BAB-II-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (136kB) |
|
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 21 August 2026. Download (268kB) |
|
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (198kB) |
|
|
PDF (BabV)
BAB-V-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Download (112kB) |
|
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Download (135kB) |
|
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Regita Wanda Puspita-C2D021019-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (352kB) |
Abstract
Penelitian ini berjudul “Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko dan Implikasinya Terhadap Asimetri Informasi”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa dan mendapatkan bukti empiris dua persamaan. Peertama, pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan manajmeen risiko. Karakteristik perusahaan dijelaskan melalui beberapa variabel yaitu porsi kepemilikan publik, umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan reputasi auditor. Kedua, pengaruh pengungkapan manajemen risiko terhadap asimetri informasi. Hubungan antar variabel dijelaskan menggunakan teori sinyal dan teori keagenan. Teori sinyal menjelaskan hubungan porsi kepemilikan publik, umur perusahaan, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan reputasi auditor terhadap pengungkapan manajemen risiko. Sedangkan teori keagenan menjelaskan hubungan pengungkapan manajemen risiko terhadap asimetri informasi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi yang dipilih dalam penelitian yaitu perusahaan manufaktur sektor perindustrian. Terdapat 26 perusahaan di dalam empat sub sektor yang menjadi bagian sektor perindustrian. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu menggunakan kriteria tertentu sesuai tujuan penelitian. Total ada 21 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dengan rentang periode dari tahun 2022 sampai tahun 2024. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan alat statistik WarpPLS 8.0. Pengujian antar variabel dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: pengujian inner model & outer model. Keduanya pengujian menghasilkan nilai yang memenuhi kriteria pengujian. Kemudian pengujian model yang merupakan uji hipotesis. Secara empiris, hipotesis 1 ditolak, hipotesis 2 diterima, hipotesis 3 ditolak, hipotesis 4 ditolak, hipotesis 5 diterima, dan hipotesis 6 ditolak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Porsi kepemilikan publik berpengaruh negatif terhadap pengungkapan manajemen risiko. Porsi kepemilikan publik perusahaan manufaktur yang dijadikan sampel penelitian ini memiliki rata-rata nilai 25%, sehingga 75% porsi saham dimiliki oleh entitas lain. Sehingga investor publik kurang dapat mengontrol kebijakan manajemen yang memiliki tujuan berbeda. Selain itu, investor publik juga cenderung pasif dan tidak terorganisir, sehingga tidak mampu mengintervensi manajemen untuk meningkatkan transparansi. (2) Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan manajemen risiko. Umur yang panjang menunjukkan bahwa suatu institusi mampu bertahan dan menjadi bukti bahwa perusahaan tersebut dapat bertahan serta memanfaatkan peluang yang ada dalam perekonomian. Perusahaan yang telah berdiri lama umumnya telah melalui berbagai siklus bisnis dan krisis ekonomi. Pengalaman ini membentuk kapabilitas perusahaan dalam mengidentifikasi dan mengelola risiko secara lebih sistematis. (3) Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap pengungkpaan manajemen risiko. Regulasi mengatur semua perusahaan baik besar maupun kecil untuk mengadopsi standar pengungkapan risiko yang sama, sehingga pengungkapan tidak dipengaruhi oleh besar kecil perusahaan. Perusahaan besar maupu kecil memiliki kesempatan yang sama menciptakan standar praktik manajemen risiko melalui pendidikan manajer risiko. (4) Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan manajemen risiko. Keterbukaan informasi perusahaan seperti pengungkapan manajemen risiko merupakan bagian dari legitimasi sosial. Perusahaan yang sangat profitable justru mungkin membatasi pengungkapan risiko karena manajemen ingin mempertahankan fleksibilitas strategis tanpa harus menjelaskan risiko tertentu kepada investor. (5) Reputasi auditor berpengaruh positif terhadap pengungkapan manajemen risiko. Tujuan tekanan auditor kepada perusahaa untuk menyajikan lebih banyak pengungkapan informasi adalah melindungi reputasi perusahaan klien dan reputasi auditor sehingga mengurangi biaya reputasi bagi perusahaan. Auditor eksternal membantu meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan evaluasi, sehingga meningkatkan kualitas penilaian dan pengawasan. (6) Pengungkapan manajemen risiko berpengaruh positif terhadap asimetri informasi. Temuan ini sesuai dengan teori agensi dan banyak penelitian. Tujuan pengungkapan informasi yaitu menyamakan kesenjangan informasi antara agen dengan prinsipal, pengungkapan informasi justru menambah beban kerja prinsipal dalam mengelola informasi. Kemajuan teknologi menyebabkan arus informasi bergerak sangat cepat, baik secara natural maupun rekayasa. Implikasi penelitian ini yaitu perusahaan perlu melakukan evaluasi ulang mekanisme komunikasi dengan pemegang saham publik. Kemudian perusahaan mapan sekalipun harus mempertahankan praktik keterbukaan informasi sebagai bagian dari reputasi korporat. Mengenai ukuran perusahaan, investor perlu pendekatan berbasis kompleksitas bisnis bukan sekadar skala. Perusahaan harus memandang manajemen risiko sebagai investasi jangka panjang. Berkaitan dengan reputasi auditor, mengharuskan perusahaan untuk melakukan pertimbangan lebih hati-hati dalam pemilihan auditor eksternal. Terakhir bagi regulator juga dapat menyederhanaan penyajian informasi risiko yang lebih mudah dicerna. Penelitian selanjutnya dapat menambah populasi maupun periode penelitian sehingga data yang dihasilkan lebih banyak dan merepresentasikan konstruk lebih baik karena penelitian ini memiliki masalah pada distribusi data yang sedikit. Penelitian selanjutnya juga dapat menggunakan variabel lain untuk menjelaskan pengungkapan manajemen risiko dan asimetri informasi.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Nomor Inventaris: | P225253 |
| Uncontrolled Keywords: | Karakteristik Perusahaan, Pengungkapan Manajemen Risiko, Asimetri Informasi |
| Subjects: | M > M35 Management |
| Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S2 Akuntansi |
| Depositing User: | Mrs Regita Wanda Puspita |
| Date Deposited: | 21 Aug 2025 01:38 |
| Last Modified: | 21 Aug 2025 01:38 |
| URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/36325 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
