INDRAGUNA, Muhammad Raihan (2025) Keragaman Genetik Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Aksesi Asal Kabupaten Banyumas Berdasarkan Karakter Morfologi dan Marka Simple Sequence Repeats (SSR). Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Download (116kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Download (257kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (241kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (471kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 22 August 2026. Download (435kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (689kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Download (209kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Download (278kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Muhammad Raihan Indraguna-A1D020096-SKRIPSI-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB)

Abstract

Tanaman ubi kayu di Indonesia merupakan salah satu komoditas pangan yang diminati oleh masyarakat Indonesia sejak awal penjajahan karena mudah untuk dibudidayakan serta berperan sebagai sumber bahan pangan pengganti beras. Kebutuhan ubi kayu dalam negeri akan semakin meningkat di masa yang akan datang sejalan dengan semakin meningkatnya dan berkembangnya industri berbahan baku ubi kayu. Upaya peningkatan produksi ubi kayu demi kecukupan kebutuhan permintaan ubi kayu dapat dilakukan melalui perakitan varietas atau galur superior ubi kayu dengan pemuliaan tanaman. Akan tetapi, perakitan galur superior ubi kayu oleh pemulia tanaman di Indonesia masih sangat sedikit. Informasi genetuk mengenai keragaman kultivar ubi kayu akan sangat dibutuhkan dengan adanya perakiran galur superior ubi kayu bagi pemulia tanaman. Karakterisasi secara morfologi merupakan informasi awal yang diperlukan dalam upaya mencari karakter unggul dan keragaman yang diperlukan. Didukung dengan karakterisasi secara molekuler untuk menguatkan informasi mengenai hubungan kekerabatan antar kultivar ubi kayu. Salah satu upaya untuk mengetahui informasi keragaman genetik ubi kayu di Indonesia adalah dengan teknologi PCR (Polymerase Chain Reaction) menggunakan penanda molekuler Simple Sequence Repeat (SSR). Penanda SSR mudah dideteksi, sangat informatif, stabil, dan relatif murah digunakan dalam penelitian. Ditambah dengan marka fungsional yaitu GBSS (Granule Bound Starch Synthase), yang merupakan enzim utama yang terlibat dalam sintesis amilosa di amiloplas tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman morfologi, informasi genetik, dan parameter genetik pada 15 sampel ubi kayu yang berasal dari delapan wilayah Kabupaten Banyumas menggunakan karakter morfologi berdasarkan acuan dari IPGRI dan penanda SSR. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2024 sampai Februari 2025 di experimental farm Fakultas Pertanian, Laboratorium Bioteknologi Peternakan Gedung Integrated Academic Builing, Laboratorium Riset, Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman dan Laboratorium Pemuliaan Tanaman dan Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman. Karakter morfologi yang didapatkan dari 15 sampel ubi kayu bervariasi terutama pada bagian bentuk daun tengah, warna apikal, urat daun, dan daun. Bentuk daun tengah yang ditemukan pada penelitian ini yaitu elips-lanset, lanset, linear-pandurat, ovoid, dan obovat-lanset. Sementara itu untuk warna apikal, urat daun, dan warna daun didominasi oleh warna hijau tua, hijau keunguan, hijau muda, ungu, hijau kemerahan, merah kehijauan, dan hijau kuning. Untuk panjang stipula didominasi berukuran pendek, dan tepi stipula didominasi berbentuk utuh. Enam dari delapan primer SSR yang digunakan sangat informatif dengan nilai polimorfisme 0,851 (SSRY164), diikuti 0,843 (SSRY69), 0,834 (SSRY182), 0,824 (SSRY161), 0,809 (SSRY19), dan 0,799 (SSRY9). Adapun nilai heterozigositas paling tinggi dihasilkan oleh primer SSRY182 dengan nilai 0,118, diikuti oleh SSR69 (0,102), SSR19 (0,059), SSR161 (0,059), SSRY164 (0,059), GBSS-I (0,059) dan terakhir SSRY9 (0,043). Adapun dendogram hasil analisis filogenetik mengelompokkan tanaman ubi kayu menjadi dua klaster dengan rentang koefisien kemiripan Jaccard 0,07-0,33, dengan jarak genetik dan jarak identitas tanaman ubi kayu berkisar antara 0,714-1,000 dan 0,000-0,336. Berdasarkan polimorfisme dan rentang koefisien kemiripan pada penelitian ini, diketahui bahwa terdapat keragaman genetik ubi kayu yang luas.

Actions (login required)

View Item