RAHMAN, Muhammad Ihsan Aulia (2025) Potret Resiprositas Tradisi Kondangan di Era Digital (Studi pada Masyarakat Kabupaten Kuningan). Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
Cover_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Download (489kB) |
|
|
PDF (Legalitas)
Legalitas_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (802kB) |
|
|
PDF (Abstrak)
Abstrak_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Download (441kB) |
|
|
PDF (BabI)
BAB I_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (489kB) |
|
|
PDF (BabII)
BAB II_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (470kB) |
|
|
PDF (BabIII)
BAB III_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (457kB) |
|
|
PDF (BabIV)
BAB IV_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
|
PDF (BabV)
BAB V_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Download (437kB) |
|
|
PDF (DaftarPustaka)
Daftar Pustaka_Muhammad Ihsan_F2B022010_Tesis_2025.pdf Download (465kB) |
Abstract
Tradisi kondangan menjadi serngakaian hubungan sosial yang didasarkan pada kebiasaan, nilai dan norma masyarakat. Tradisi ini kentara akan pola resiprositas yang mengacu pada hubungan timbal balik. Inovasi digitalisasi memunculkan undangan digital disertai amplop digital pada tradisi kondangan. Generasi Z yang kentara akan budaya digital memunculkan pola resiprositas yang unik. Perubahan ini mencerminkan dinamika resiprositas pada tradisi kondangan. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif di Desa Sindangagung, Kuningan, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi mengeksplorasi pengalaman yang dimiliki informan yang berkaitan dengan resiprositas tradisi kondangan di era digital. Data dikumpulkan melalui wawancara semi struktur, observasi non partisipan, dan dokumentasi. Sasaran penelitian yakni pada generasi Z ditentukan secara snowball sampling. Informan yang terkumpul berjumlah sepuluh orang, namun hanya enam orang yang memenuhi kategorisasi. Validasi data yang digunakan yaitu metode triangulasi sumber. Hasil penelitian ini menunjukkan Tradisi kondangan Kuningan melibatkan berbagai pola-pola resiprositas dan pertukaran sosial. Resiprositas umum (generalized reciprocity), hubungan ini dapat dilihat dengan timbal balik berbentuk jasa dan kado. Di mana pertukaran ini tidak memerlukan perhitungan nilai secara spesifik atau batas waktu untuk memberikan imbalan. Resiprositas berimbang (balanced reciprocity), pola resiprositas ini dapat dilihat dari adanya pertukaran sembako. Pola ini mencerminkan hubungan yang lebih praktis dan terukur, di mana ada harapan bahwa pemberian tersebut akan "dikembalikan" dalam bentuk yang setara ketika hajatan telah selesai. Resiprositas negatif (negative reciprocity), timbal balik dapat di lacak melalui pertukaran uang amplop, di mana resiprositas ini lebih banyak ditemukan pada tradisi kondangan Kuningan. Tradisi ini juga mencerminkan dua bentuk pertukaran sosial, yakni ekstrinsik (berorientasi pada keuntungan material) dan intrinsik (berfokus pada ikatan sosial). Kedua bentuk ini saling berkaitan dan menggambarkan hubungan kompleks antara motif ekonomi dan kewajiban sosial budaya dalam praktik kondangan masa kini. Meskipun pada pemberian ini terlihat sebagai bentuk dukungan. Terdapat harapan tersirat bahwa pemberi akan menerima imbalan yang lebih besar, ketika mereka menggelar hajatan di masa depan. Pengembalian uang amplop sarat akan utang piutang. Hal ini dijalankan demi memenuhi kontak sosial yang mengatur segala jenis dan bentuk resiprositas pada tradisi kondangan Kuningan. Sistem timbal baik ini mengakar secara turun-temurun, termasuk generasi Z. Timbulnya undangan digital disertai payment gateway menjadi dinamika tersendiri pada tradisi kondangan Kuningan. Generasi Z yang kentara akan budaya digital mampu memaksimalkan kegunaannya, sedangkan pada generasi yang lebih tua kewalahan dengan kecepatan perubahan yang masif. Efesiensi dan kepraktisan membuai pada generasi Z untuk menggunakan undangan digital di setiap kesempatan yang ada termasuk pada resiprositas tradisi kondangan Kuningan. Undangan digital membuat warna baru dalam tradisi kondangan dan pola resiprositas di kalangan generasi Z. Di samping itu terdapat beberapa kontra, seperti menghilangkan unsur keauntentikan dari tradisi kondangan. Pemaknaan lain pada nilai resiprositas tergantikan oleh praktis dan efisien. Di satu sisi digitalisasi dapat membangun kultur budaya, sedangkan di sisi yang lain, digitalisasi mendestruksi kultur budaya. Hal ini tentunya akan menimbulkan clash of civilization dalam media yang digunakan sebagai penghantar tradisi kondangan Kuningan.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Nomor Inventaris: | P225271 |
| Uncontrolled Keywords: | Resiprositas, tradisi kondangan, era digital, generasi z |
| Subjects: | R > R279 Rites and ceremonies |
| Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S2 Sosiologi |
| Depositing User: | Mr MUHAMMAD IHSAN AULIA RAHMAN |
| Date Deposited: | 25 Aug 2025 02:31 |
| Last Modified: | 25 Aug 2025 02:31 |
| URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/36701 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
