HINDRIANTI, Rima Devaluasi (2025) Pengaruh Kompetensi dan Pengendalian Internal terhadap Pencegahan Fraud yang Dimoderasi Moralitas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan. Masters thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
COVER-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Download (250kB) |
|
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Download (464kB) |
|
|
PDF (BabI)
BAB I-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (493kB) |
|
|
PDF (BabII)
BAB II-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (683kB) |
|
|
PDF (BabIII)
BAB III-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 25 August 2026. Download (540kB) |
|
|
PDF (BabIV)
BAB IV-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (701kB) |
|
|
PDF (BabV)
BAB V-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Download (454kB) |
|
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Download (447kB) |
|
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Rima Devaluasi Hindrianti-C2D021029-Tesis-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kompetensi dan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud yang dimoderasi oleh moralitas pada pegawai di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota Pekalongan yang berkaitan dengan alur pengadaan barang dan jasa. Fraud dalam organisasi pelayanan kesehatan merupakan isu krusial yang dapat merugikan institusi dan masyarakat. Isu fraud dalam pengadaan barang dan jasa di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) masih sering terjadi di Indonesia. RSUD yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) memiliki fleksibilitas keleluasaan untuk menerapkan praktik bisnis yang sehat sesuai dengan Permendagri No.79 Tahun 2018. Namun, fleksibilitas ini juga mempunyai resiko yang tinggi dalam tindakan fraud pengadaan barang dan jasa. Menurut laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kasus fraud pengadaan barang dan jasa menempati posisi tertinggi dibandingkan dengan jenis kasus lainnya di Indonesia. Kompetensi pegawai dan sistem pengendalian internal yang efektif diyakini mampu mencegah fraud. Selain itu, moralitas individu juga diduga memperkuat hubungan antara variabel-variabel tersebut terhadap pencegahan fraud. Penelitian terdahulu terkait pencegahan fraud pengadaan barang dan jasa sudah banyak dilakukan, namun dengan hasil yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada pegawai yang terlibat dalam alur pengadaan barang dan jasa mulai dari usulan kebutuhan barang, perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, dan pembayaran. Sampel penelitian adalah Kepala Unit/Ruang/Instalasi/Komite yang mewakili usulan kebutuhan barang. Karyawan bagian perencanaan dan evaluasi yang mewakili perencanaan dan penganggaran. Pejabat Pengadaaan, Pejabat Pembuat Komitmen, dan Pejabat Struktural yang mewakili sebagai pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Karyawan bagian keuangan yang mewakili pembayaran. Teknik analisis data yang digunakan adalah Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM) untuk menguji hubungan antar variabel serta peran moderasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa moral dan pengendalian internal berpengaruh positif dan signifikan terhadap pencegahan fraud. Sedangkan, kompetensi tidak berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Serta moralitas tidak terbukti memperkuat pengaruh kompetensi dan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud. Ketika seseorang memiliki nilai-nilai moral yang kokoh, cenderung lebih mengutamakan integritas dan kejujuran dalam setiap perilaku. Hal ini membuat individu tersebut lebih berhati-hati terhadap tindakan fraud. Sementara itu, pengendalian internal merupakan mekanisme sistematis yang dirancang untuk mengawasi, mengatur, dan mengendalikan aktivitas organisasi agar berjalan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan. Pengendalian internal yang efektif mampu mencegah fraud. Dengan kata lain, pengendalian internal bertindak sebagai benteng pertahanan organisasi yang secara langsung mengurangi peluang terjadinya fraud.. Di sisi lain, kompetensi tidak berpengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud mengindikasikan bahwa kemampuan atau keahlian teknis saja tidak cukup untuk mencegah perilaku fraud.. Kompetensi teknis mencakup pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas profesional, namun tanpa didukung oleh moralitas yang kuat dan sistem pengendalian yang efektif, kompetensi tersebut tidak akan mampu menghalangi individu untuk melakukan fraud. Moralitas tidak terbukti memperkuat pengaruh kompetensi dan pengendalian internal terhadap pencegahan fraud menunjukkan bahwa moralitas dan pengendalian internal berperan secara independen dalam mencegah fraud. Artinya, moralitas tidak hanya menjadi faktor pendukung kompetensi dan pengendalian internal, melainkan berdiri sendiri sebagai variabel yang memiliki pengaruh langsung. Hal ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan holistik dalam pencegahan fraud, di mana organisasi tidak hanya fokus pada peningkatan kemampuan teknis dan penerapan pengendalian internal, tetapi juga harus menanamkan nilai-nilai moral dan etika yang kuat pada seluruh anggota organisasi. Pendekatan multifaset ini memastikan bahwa setiap aspek yang berkontribusi pada perilaku fraud dapat ditangani secara menyeluruh, mulai dari individu hingga sistem organisasi. Implikasi teoritis dari penelitian ini menambah wawasan dalam literatur mengenai peran krusial kompetensi, pengendalian internal, dan moralitas dalam upaya pencegahan fraud, terutama di lingkungan organisasi sektor publik. Teori Hexagon menjadi dasar yang penting untuk menjelaskan bagaimana faktor-faktor kapasitas (kompetensi), nilai (moralitas), dan sistem (pengendalian internal) saling berinteraksi dalam membentuk tata kelola yang bersih. Implikasi praktis bagi manajemen RSUD Bendan Kota Pekalongan untuk lebih fokus pada penguatan pengendalian internal dan peningkatan moralitas secara terpisah. Pengembangan kompetensi teknis harus terus dilakukan, tetapi hal tersebut saja tidak cukup untuk menjadi faktor utama dalam mencegah fraud
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Nomor Inventaris: | P225274 |
| Uncontrolled Keywords: | Kompetensi, Pengendalian Internal, Moralitas, Pencegahan Fraud |
| Subjects: | F > F354 Fraud |
| Divisions: | Program Pascasarjana & Profesi > S2 Akuntansi |
| Depositing User: | Mrs RIMA DEVALUASI HINDRIANTI |
| Date Deposited: | 25 Aug 2025 02:51 |
| Last Modified: | 25 Aug 2025 02:51 |
| URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/36759 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
