DHARMA, Aji Satya (2025) Gerakan Sosial Aliansi Soedirman Melawan: Studi Kasus Gerakan 29 April Sebagai Perlawanan Terhadap Kebijakan Permendikbudristek Nomor 2 Tahun 2024. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.
|
PDF (Cover)
COVER-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Download (342kB) |
|
|
PDF (Legalitas)
LEGALITAS-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (985kB) |
|
|
PDF (Abstrak)
ABSTRAK-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Download (122kB) |
|
|
PDF (BabI)
BAB-I-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (200kB) |
|
|
PDF (BabII)
BAB-II-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (158kB) |
|
|
PDF (BabIII)
BAB-III-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (212kB) |
|
|
PDF (BabIV)
BAB-IV-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
|
|
PDF (BabV)
BAB-V-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Download (128kB) |
|
|
PDF (DaftarPustaka)
DAFTAR PUSTAKA-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Download (157kB) |
|
|
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN-Aji Satya Dharma-F1A020081-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Pendidikan tinggi merupakan pilar utama dalam pengembangan sumber daya manusia dan peradaban bangsa. Esensi dari pendidikan tinggi tidak hanya terletak pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter, pengembangan potensi diri, hingga penciptaan insan yang kritis dan berdaya saing. Pendidikan tinggi menjadi ruang bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan, memperluas wawasan, dan membangun integritas sosial moral, sehingga mampu menghadapi tantangan global dan berkontribusi terhadap kemajuan. Dalam konteks ini, pendidikan tinggi dipandang sebagai hak setiap warga negara yang harus dijamin aksesibilitas dan prinsip berkeadilannya oleh negara, sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 yang menegaskan bahwa negara memiliki perang penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta memastikan pendidikan yang inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan secara mendalam untuk mengkaji fenomena gerakan sosial mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang tergabung dalam Aliansi Soedirman Melawan sebagai respons terhadap kebijakan Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi (SSBOPT). Kebijakan tersebut dianggap memicu gelombang protes dan aksi kolektif mahasiswa sebagai bentuk empati terhadap nasib mahasiswa baru di tahun 2024. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa Unsoed memosisikan diri sebagai agen perubahan dan menjadi kontrol sosial terhadap birokrasi kampus. Mahasiswa tidak hanya mengidentifikasi ketimpangan akibat dari kebijakan tersebut, melainkan juga membangun konsolidasi lintas fakultas, menyuarakan aspirasi melalui forum audiensi, dan mengorganisir massa sebagai bentuk perlawanan terhadap komersialisasi pendidikan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa Unsoed mampu membangun narasi tandingan terhadap dominasi narasi negara, memanfaatkan media digital untuk memperluas jangkauan gerakan, serta membentuk solidaritas mahasiswa di tingkat nasional. Dalam penelitian ini dijelaskan, Gerakan 29 April 2024 di Unsoed menjadi puncak perlawanan mahasiswa yang diawali dengan edukasi terhadap isu, penyusunan narasi perlawanan, hingga aksi demonstrasi yang berhasil melakukan tindakan simbolik berupa pendudukan gedung rektorat. Penelitian ini mendokumentasikan bahwa gerakan tersebut mencerminkan tahapan-tahapan gerakan sosial mulai dari kemunculan ketidakpuasan, penggabungan kekuatan dari setiap elemen organisasi mahasiswa, hingga strategi aksi demonstrasi. Keberhasilan minimal dari gerakan ini adalah penundaan kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan peninjauan kembali kebijakan oleh pihak kampus dan kementerian. Peneliti juga mendapati adanya tantangan internal gerakan Aliansi Soedirman Melawan seperti elitisme organisasi dan kurangnya partisipasi luas dari mahasiswa non-organisatoris. Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menujukan bahwa gerakan mahasiswa Unsoed tidak hanya berperan sebagai reaksi terhadap kebijakan kenaikan biaya pendidikan, akan tetapi juga sebagai bentuk perlawanan terhadap arus neoliberalisme dalam pendidikan tinggi yang mengkomodifikasikan hak pendidikan. Mahasiswa tampil sebagai aktor moral dan politik yang menjaga nilai-nilai konstitusionalisme dan demokrasi di ranah kampus. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memperkaya pemahaman tentang dinamika gerakan sosial mahasiswa di Indonesia, khususnya dalam menghadapi tantangan kebijakan pendidikan yang cenderung mengarah kepada komersialisasi dan eksklusif. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi masyarakat serta pemangku kebijakan untuk memahami urgensi pendidikan tinggi yang inklusif, adil, dan berpihak kepada kepentingan rakyat.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Nomor Inventaris: | F25381 |
| Uncontrolled Keywords: | Mahasiswa, Gerakan Sosial, Aliansi Soedirman Melawan |
| Subjects: | F > F373 Freedom of movement |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > S1 Sosiologi |
| Depositing User: | Mr Aji Satya Dharma |
| Date Deposited: | 24 Aug 2025 07:56 |
| Last Modified: | 24 Aug 2025 07:56 |
| URI: | http://repository.unsoed.ac.id/id/eprint/36839 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
