YULIUS, Yongki (2016) Politik Lingkungan : Pengelolaan Limbah Industri Tahu di Desa Kalisari, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) 1 Cover YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Download (2MB)
	PDF (Legalitas) 2 Legalitas YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (Abstrak) 3 Abstrak YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Download (993kB)
	PDF (BabI) 4 Bab I YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only until 17 October 2026. Download (1MB)
	PDF (BabII) 5 Bab II YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only until 17 October 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIII) 6 Bab III YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only until 17 October 2026. Download (1MB)
	PDF (BabIV) 7 Bab IV YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) 8 Bab V YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Download (992kB)
	PDF (DaftarPustaka) 9 Daftar Pustaka YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Download (1MB)
	PDF (Lampiran) 10 Lampiran YONGKY YULIUS - F1D011058 - 2016.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini menggambarkan kurangnya komitmen politik pada masingmasing aktor yang terlibat dalam perbaikan kualitas lingkungan hidup melalui pengelolaan limbah industri tahu dengan teknologi IPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah. Akibatnya, terjadi hambatan politis seperti kurangnya kepemimpinan lingkungan dari salah satu aktor terkait untuk menekan berbagai macam kepentingan lain selain kepentingan perbaikan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan pengelolaan, peran aktor berkepentingan, serta faktor penghambat dan pendorong dalam proses perbaikan kualitas lingkungan hidup melalui pengadaan IPAL di Kalisari. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data yang diperoleh hasil dari observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan analisis model interaktif Miles dan Huberman. Untuk menjamin validitas data, penelitian ini menggunakan teknik triangulasi data. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hambatan politis di tingkat pusat, daerah, dan desa. Pada tingkat pusat terjadi kegagalan dalam perumusan kebijakan yang mencakup khusus pengelolaan limbah di Desa Kalisari. Selain itu, pemerintah pusat melalui BPPT dan Kemenristek juga belum maksimal dalam menjalankan perannya sebagai penyeimbang kepentingan. Pada tingkat daerah, terjadi kegagalan implementasi kebijakan, seperti kurangnya pelaksanaan fungsi pengawasan dan kurangnya kepedulian pada aspek keberlanjutan, serta masih berorientasi pada kepentingan ekonomi semata. Pada tingkat desa, walaupun Pemerintah Desa Kalisari menjadi mediator yang baik bagi pemerintah pusat dan masyarakat, terjadi juga krisis kepemimpinan lingkungan yang membuat munculnya konflik antar Kelompok Swadaya Masyarakat yang bertugas mengelola IPAL secara teknis. Penelitian ini menunjukan bahwa masih kurangnya kepentingan perbaikan lingkungan hidup sebagai orientasi utama dalam menjalankan kebijakan pengadaan IPAL di Desa Kalisari. Dalam pengelolaan IPAL yang mengutamakan partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kerangka collaborative governance idealnya masing-masing aktor menempatkan paradigma perbaikan lingkungan hidup sebagai pedoman utama dalam melaksanakan kebijakan yang telah dirumuskan.

Actions (login required)

View Item