FAJRIANTI, Ngatikoh (2025) Penggunaan Data Hujan Satelit GPM-IMERG untuk Pemodelan Debit Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Download (203kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (924kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Download (208kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 24 November 2026. Download (159kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 24 November 2026. Download (290kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 24 November 2026. Download (189kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	PDF (BabV) BAB-V-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Download (111kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Download (163kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Ngatikoh Fajrianti-H1B021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Banjir merupakan salah satu bencana alam yang umum dan merusak yang sering terjadi, termasuk Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu yang dikenal dengan sejarah banjir yang signifikan. Kemajuan teknologi telah memungkinkan estimasi curah hujan dengan memanfaatkan data satelit sebagai alternatif sumber informasi hidrologi. Pemanfaatan data satelit menjadi penting mengingat masih banyak daerah, terutama wilayah terpencil, yang memiliki jumlah stasiun pengamatan hujan terbatas bahkan sama sekali tidak memiliki stasiun pengamatan. Tujuan penelitian ini untuk memodelkan debit banjir menggunakan software HEC-HMS (Hydrologic Engineering Center - Hydrologic Modelling System) dengan input data hujan satelit GPM-IMERG (Global Precipitation Measurement Integrated Multi-Satellite Retrievals) dan membandingkan dengan data hasil observasi di lapangan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data hujan satelit GPM-IMERG dan data debit sungai observasi harian dari 2004-2023, yang kemudian dianalisis dengan DEM (Digital Elevation Model), peta tata guna lahan dan peta jenis tanah untuk menghasilkan parameter model terbaik. Pemodelan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak HEC-HMS dengan tahapan utama meliputi pembuatan model DAS, kalibrasi, validasi dan analisis frekuensi debit maksimum. Penilaian kinerja model dilakukan menggunakan parameter koefisien determinasi (R²), Nash Sutcliffe Efficiency (NSE), Percen Bias (PBIAS), dan Root Mean Square Error Ratio (RSR) untuk mengevaluasi tingkat kesesuaian antara hasil pemodelan dan debit observasi. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa sebelum kalibrasi nilai R² sebesar 0,40 dan 0,32, NSE sebesar -0,935 dan 0,031, RSR sebesar 1,4 dan 1, serta PBIAS masing-masing sebesar 70,65 dan 13,46 yang termasuk tidak memuaskan. Setelah dilakukan kalibrasi, indikator penilaian kinerja model meningkat walaupun masih dalam kategori tidak memuaskan dengan nilai NSE sebesar -0,638 dan 0,104, RSR sebesar 1,3 dan 0,9 serta PBIAS sebesar 60,86 dan 15,36. Pada tahap validasi, kinerja model semakin membaik dengan nilai R² sebesar 0,67, NSE sebesar 0,610 dan 0,609, RSR sebesar 0,6 serta PBIAS masing-masing sebesar -17,10 dan -17,13 yang termasuk kategori baik. Analisis debit kala ulang menggunakan distribusi Gumbel untuk data observasi dan Log Pearson III untuk hasil pemodelan menghasilkan debit kala ulang 2 tahun sebesar 1057,435 m³/s (observasi) dan 975,950 m³/s (pemodelan) dengan pola kenaikan debit yang serupa hingga kala ulang 100 tahun. Dengan demikian, model mampu mempresentasikan hubungan antara debit hasil simulasi dan debit observasi dengan baik. Dengan hasil perbandingan antara debit hasil pemodelan dan debit pengamatan menunjukkan hasil yang cukup baik, maka data hujan satelit GPM-IMERG dapat dijadikan alternatif pemodelan hidrologi pada DAS dengan keterbatasan data pengukuran hujan di lapangan.

Actions (login required)

View Item