RIZQI, Putri Aulia (2025) Formulasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Gel Minyak Atsiri Kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Cutibacterium acnes. Skripsi thesis, Universitas Jenderal Soedirman.

	PDF (Cover) COVER-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Download (96kB)
	PDF (Legalitas) LEGALITAS-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (614kB)
	PDF (Abstrak) ABSTRAK-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Download (99kB)
	PDF (BabI) BAB-I-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 November 2026. Download (181kB)
	PDF (BabII) BAB-II-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 November 2026. Download (354kB)
	PDF (BabIII) BAB-III-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only until 20 November 2026. Download (375kB)
	PDF (BabIV) BAB-IV-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (321kB)
	PDF (BabV) BAB-V-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Download (37kB)
	PDF (DaftarPustaka) DAFTAR PUSTAKA-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Download (426kB)
	PDF (Lampiran) LAMPIRAN-Putri Aulia Rizqi-I1C021023-Skripsi-2025.pdf Restricted to Repository staff only Download (869kB)

Abstract

Jerawat merupakan suatu permasalahan yang sering muncul di usia remaja yang dapat menurunkan kepercayaan diri seseorang. Penggunaan antibiotik berkepanjangan dapat menyebabkan resistensi, sehingga diperlukan alternatif dari bahan alam. Minyak atsiri kemangi memiliki komponen seperti linalool yang berpotensi sebagai antibakteri terhadap Cutibacterium acnes. Berdasarkan potensi tersebut, dikembangkan sebuah sediaan gel minyak atsiri kemangi sebagai alternatif obat antijerawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi HPMC yang menghasilkan sifat fisik dan stabilitas baik serta mengetahui daya hambatnya terhadap Cutibacterium acnes. Minyak atsiri kemangi yang digunakan diperoleh dari PT Lansida Yogyakarta. Bahan tersebut diformulasikan menjadi sediaan gel dengan variasi konsentrasi HPMC (1%; 1,25%; dan 1,5%). Gel dilakukan evaluasi sifat fisik (organoleptis, viskositas, daya sebar, daya lekat, dan pH) serta stabilitas fisik menggunakan metode freeze thaw. Formula terpilih diuji aktivitasnya terhadap Cutibacterium acnes menggunakan metode sumuran. Minyak atsiri yang digunakan mengandung banyak linalool. Sediaan gel yang dibuat memiliki karakteristik yang berbeda dan sifat fisik memenuhi persyaratan. Formula I (HPMC 1%) memiliki stabilitas yang kurang baik karena mengalami pemisahan fase. Formula terpilih (Formula III) memiliki aktivitas terhadap Cutibacterium acnes sebesar 3,00 ± 1,00 mm dengan kategori lemah. Konsentrasi HPMC mempengaruhi karakteristik sediaan. Gel memiliki stabilitas yang baik dengan minimal konsentrasi HPMC 1,25%. Aktivitas antibakteri yang dihasilkan formula terpilih tergolong lemah.

Actions (login required)

View Item